KABAR NUSANTARA, Kabar Pondok, Sebagai seorang Ketua Partai Politik (Parpol), H.Agus Hamdani GS, SPd.I yang di usung PPP untuk maju di Pilkada Garut, Sebagai Calon Bupati bersama Calon Wakil Bupati Pradana Aditya Wicaksana, SH, taj mau ketinggalan momen untuk sosialisasi dan bertatap muka langsung dengan masyarakat, uniknya agus ini memiliki keuntungan tersendiri dalam Sosialisasi Pencalonannya, Sabtu (03/02/18).
Keuntungan tersebut dirasakan Agus Hamdani saat diundang dalam Resepsi Pernikahan Anak Perempuan Pimpinan Pondok Pesantren Keresek – Cibatu KH. Dadang Satibi bernama Neng Pupu dengan Cep Malki, Putra dari KH.A Ending Abd Khodir yang juga sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Kawasan Keresek, sehingga Agus Hamdani dalam pernikahan tersebut bisa langsung menemui dua pimpinan pondok pesantren sekaligus dalam sosialisasi pencalonannya.
“Saya bersyukur bisa hadir mendatangi pernikahan ini, apalagi ada dua tokoh pesantren yang bisa di ajak komunikasi, saya mendoakan pasanga ini menjadi pasangan bahagia, saya juga memohon do’a untuk pilkada agar didukung dan menang,”Ujar Agus sambil tersenyum.
Pondok Pesantren Keresek merupakan salah satu Pesantren tertua yang didirikan pada 1887 oleh K.H. Muhammad Tobri yang merupakan keturunan dari Mbah Ma’lum Pesantren Pasir Kondang-Sumur,
“Pesantren yang berada di Kp. Keresek ini, setelah didirikan oleh KH. Moch Tobri, pengelolaan pesantren selanjutnya diserahkan kepada putranya yang bernama K.H. Ahmad Nahrowi,”Ungkap Agus.
Kedatangan Agus Hamdani dalam resepsi pernikahan Cucu-Cicit Pimpinan Pondok Pesantren Keresek tersebut setidaknya mengingatkan kembali akan tulisan Buya Hasan Basri mengenai Jin Keresek yang membuat gempar warga.
“Kalo datang kesini saya jadi teringat sama tulisan Buya Hasan tentang Jin Keresek,”ujar Agus
Agus Handani menceritakan kisah dalam Buku tentang Jin Keresek, terjadi beberapa peristiwa yang bukan saja menggemparkan warga pesantren, tetapi juga warga Keresek pada umumnya. Diantaranya keluarga KH.Busrol Karim sempat diganggu oleh jin perempuan yang bernama Siti QoIbuniyah, yang konon jatuh cinta pada sang ajengan.
“Kejahilan jin inilah yang menimbulkan banyak peristiwa diluar akal yang bersifat gaib. Jin Siti Qolbiniyah muncul dan terkadang mengganggu penghuni pesantren. Namun, pada akhirnya jin itu bisa dijinakkan oleh Ajengan Busrol Karim,”ungkap Agus.
Agus menambahakan dengan adanya kisah tersebut, banyak yang penasaran mulai dari akademisi hingga masyarakat umum, maka tak heran jika Pesantren Keresek masih menjadi tujuan banyak santri yang ingin mondok. Terutama santri-santri yang ingin memperdalam nahwu sorof dan bilagoh (sastra Arab), karena kedua ilmu itu telah menjadi ciri khas pesantren yang berusia sudah lebih seabad ini.