GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Dikenal sebagai kota santri, Kabupaten Garut memiliki banyak pondok pesantren. Keberadaan pondok pesantren di Garut, ternyata tidak lepas dari doa seorang ulama besar yang tinggal di Garut yang dipandang sebagai wali Allah yaitu Syekh Hasan Nuryayi, yang juga keturunan dari Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah.
KH Aceng Mimar Hidayat, pimpinan Pondok Pesantren Najaahan Bayongbong yang masih keturunan Syekh Hasan Nuryayi yang di Garut dikenal sebagai Bani Nuryayi mengungkapkan, semasa hidupnya, Syekh Hasan Nuryayi selalu memanjatkan doa agar anak keturunannya menjadi ulama, meski tidak menimba ilmu di pondok pesantren.
“Meski tidak mesantren, keturunan Syekh Hasan Nuryayi akan jadi ulama, karena pesannya itu harus selamatkan agama dan pesantren,” katanya kepada tim ekspedisi para wali Kabar Nusantara akhir Juni 2022 lalu.
Hal itu terbukti dengan tersebarnya keturunan Syekh Hasan Nuryayi yang membuka pesantren. Bahkan KH Aceng Mimar menyebut jika 60 persen pesantren yang ada di Garut berasal dari para keturunan Syekh Hasan Nuryayi.
Sejumlah pesantren-pesantren tua dan besar di Garut seperti Pondok Pesantren Fauzan, Keresek, Cibangban, Suci, Tanjungpura, Kudang Limbangan dan masih banyak pondok pesantren lainnya, memang diketahui sebagai bagian dari Bani Nuryayi yang saat ini dihimpun dalam Yayasan Bani Nuryayi.
Syekh Hasan Nuryayi sendiri, merupakan anak dari Raden Puspadirana Bin Sembah Dalem Mbah Daka yang merupakan keturunan dari Sunan Gunung Jati yang didapat dari anak ke-18 Sunan Gunung Jati yang bernama Syekh Ahmad Syarif.
Syekh Hasan Nuryayi menjadi ulama besar di Garut yang hidup pada Abad 17. Sebelum menjadi ulama, Syekh Hasan Nuryayi sempat berguru hingga ke tanah suci Mekkah sambil melaksanakan ibadah haji.
Sementara, guru lainnya dari Syekh Hasan Nuryayi adalah Syekh Jafar Sidiq ulama besar yang tinggal di Cibiuk Garut. Selain itu, Syekh Hasan Nuryayi juga berguru kepada Syekh Abdul Muhyi di Pamijahan Tasikmalaya. (*)