JAKARTA|KABARNUSANTARA.ID -Gagasan datangkan guru dari luar negeri yang dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, ditolak Persatuan Guru Republik Indoneia (PGRI). Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rasidi, menyatakan impor guru ini bisa mengancam nasionalisme dan menyakiti guru honorer.
“Lebih baik angkat para guru honorer dan melatih profesionalisme mereka serta meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucap Unifah eperti dirili Republika Oline Minggu (12/5).
Unifah mengatakan, kalau konsepnya pertukaran guru untuk saling melatih, pihaknya akan mendukung.
“Saling berbagi ilmu mengajar antara guru Indonesia dengan guru di luar negeri, ini sangat baik untuk membuat cara mengajar guru lebih baik lalu menghasilkan murid-murid berkualitas pula. Apalagi, kesempatan guru yang bisa dikirim ke luar negeri jumlahnya cukup banyak,” katanya.
Baca juga :
Pesilat Garut Sabet Emas dalam Kejuaraan Pencak Silat di Belgia
Tak Ada Biaya, 32 CCTV di Pasar Ciawitali Dibiarkan Rusak
Wacana mendatangkan guru di luar negeri dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, saat menghadiri musrenangnas di Jakarta, Kamis (9/5/2019) lalu.
“Kita ajak guru dari luar negeri untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan di Indonesia,” kata Puan saat menghadiri diskusi Musrenbangnas, Jakarta, Kamis (9/5) seperti dilansir Antara.
Menurut Puan jika ada kendala bahasa, maka akan difasilitasi dengan penyediaan banyak penerjemah serta perlengkapan alih bahasa.
Puan mengatakan bakal meminta pihak-pihak berkepentingan seperti sekolah untuk menyampaikan kriteria pengajar yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya. Usulan tersebut, sambungnya, akan dikoordinasikan untuk didatangkan.
Reporter: RM
Editor : Mustika