GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menggelar Sosialisasi Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Senin (11/3/2019). Desa Kertajaya disebut sebut berpotensi terancam kekeringan, angin puting beliung, dan longsor. Karenanya diperlukan antisipasi segala kemungkinan apabila ancaman tersebut benar-benar terjadi.
“Diharapkan dengan adanya Kegiatan sosialisasi pembentukan Desa Tangguh Bencana Desa Kertajaya ini, masyarakat Desa Kertajaya mampu meningkatkan kapasitas diri dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Dadi Djakaria.
Menurut Dadi, kegiatan ini diikuti 60 orang, terdiri dari perwakilan perangkat desa, kepala dusun ketua RT dan Ketua RW, Babinsa, Babinkamtibmas, Karang Taruna, Ibu -ibu PKK , anggota BPD dan tokoh masyarakat desa setempat. “Sosialisasi ini difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Garut dimana semua anggota forum Pengurangan Risiko Bencana Desa diharapkan berperan aktif dalam penyusunan dokumen kebencanaan tingkat desa,” kata Dadi usai membuka acara.
Kegiatan Sosialisasi pembentukan desa tangguh bencana Desa Kertajaya ini, direncanakan sampai 10 kali pertemuan, tanggal 11 pada minggu ke dua dan berakhir 22 Maret 2019. Desa ini merupakan satu diantara 11 Desa Tangguh yang telah dibentuk oleh BPBD Kabupaten Garut. Rangkaian kegiatan diakhiri dengan kegiatan seminar sehari menentukan apakah desa ini sebagai desa tangguh pratama atau lebih tinggi dari itu
Setelah Desa Kertajaya, akan pula digarap Desa Bojong Kecamatan Banjarwangi dan Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk, sehingga pada tahun 2019 ini jumlah Desa Tangguh Bencana di kabupaten Garut mencapai 13 Desa
(Asep/Jay)