JAKARATA, KABARNUSANTARA.ID – Jelang Ironman Florida tinggal sembilan hari lagi, ratusan atlet datang ke Panama City Beach untuk bertanding di triathlon besar, yang dilansir Liputan6.com. Namun ada yang baru kali ini, yaitu salah satu peserta down syndrome turut berpartisipasi kali ini. Menjadikannya sebagai orang pertama dengan disabilitas yang berkompetisi dalam Ironman.
Chris Nikic, 21 tahun, menderita down syndrome dikatakan akan membuat sejarah yang menginspirasi orang-orang di seluruh negeri. Dia dan triatlet lainnya akan mulai dengan renang 2,4 mil, diikuti lari 26,2 mil, dan diakhiri dengan bersepeda sejauh 112 mil. Ini bukanlah perlombaan yang mudah untuk diselesaikan oleh setiap atlet.
“Secara fisik dia jauh lebih mampu daripada apa pun yang pernah kami bayangkan,” kata ayah Chris, Nik Nikic. seperti dimuat mypanhandle. “Jadi, dia akan menjalani kehidupan yang sangat menyenangkan karena dia akan dapat berpartisipasi dalam hampir semua hal, karena jika Anda bisa melakukan Ironman, Anda bisa melakukan apa saja.”
Nikic akan bersaing dalam perlombaan dengan mitra dan pelatihnya, Dan Grieb. Grieb mengungkapkan pelatihan dengan Nikic telah memotifasinya juga karena sebelum bertemu Nikic dia belum pernah bertemu seseorang dengan down syndrome.
“Salah satu hal paling ajaib yang terjadi pada saya adalah bahwa saya dapat diperkenalkan di dunia ini dan di dunia ini saya telah belajar bahwa pelukan dapat menyelesaikan banyak masalah dan beberapa yang terhebat di antara kita adalah diberi label dengan kata-kata seperti disabilitas,” kata Grieb menceritakan pengalaman latihan dengan Nikic.
Nikic berlatih keras, terutama dengan pedoman mentalitas satu persen lebih baik. Maksudnya, ia bertujuan untuk menjadi lebih baik satu persen setiap hari, tetapi dia juga mempunyai selera humor terkait olahraga. Ketika ditanya tentang perlombaan triathlon favoritnya, Nikic menjawab “berlari, karena itu membuat bokong saya lucu.”
Rahasia sukses
Rahasia sukses Nikic sederhana saja. Ketika ayahnya bertanya, “apakah kamu pernah berhenti?” Nikic berkata, “Tidak, saya melakukannya dengan senyuman.” “Dia punya rahasia, dia melakukan segalanya dengan senyuman dan dia tidak pernah berhenti,” tambah ayah Nikic.
Kisah Nikic memotivasi orang lain di seluruh negeri, terutama mereka yang seperti dia. Menurut Ayahnya, jika dinilai dari perspektif yang lebih luas, Nikic sedang mengembangkan tujuan hidupnya, memiliki misi untuk menolong orang lain seperti membantu mewujudkan impian orang lain yang juga menderita sindrom down, serta menjalani kehidupan sutuhnya dengan inklusif.
Pesan-pesan yang diterima Nikic, ia terima dengan rendah hati, karena banyak yang memberitahu Nikic bahwa ceritanya memotivasi mereka untuk mencapai tujuan mereka juga.
“Mereka mengatakan bahwa saya adalah pahlawan mereka, dan itu sangat kuat,” kata Nikic.
