Kominfo Galakan Sosialisasi Analog Switch Off dan Set Top Box

  • Whatsapp

JABAR, KABARNUSANTARA.ID – Saat ini dunia Industri Televisi analog secara total telah di migrasi ke dunia digital yang dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut merupapkan program Presiden Jokowi yang mencanangkan untuk dilakukan nya proses percepatan transformasi digital Indonesia.

Migrasi yang dilakukan televisi analog digital tersebut merupakan salah satu wujud dari transformasi digital dalam ruang lingkup tata kelola penyiaran.

Bacaan Lainnya

Yang di bahas dalam webinar yang bertajuk sosialisasi Analog Switch Off dan Set Top Box yang di selenggarakan oleh Kominfo bekerjasama dengan Magdalene pada Selasa, (29/03/22).

Dalam webinar tersebut Kominfo bersama narasumber menjelaskan mengenai berbagai cara yang komprehensif mengenai Analog Switch Off ini untuk migrasi ke TV Digital.

Tak hanya itu, kominfo memberitahukan pada 30 April 2022 akan dilakukan pemberhentian siaran TV Analog atau Analog Switch Off tahap pertama.

12 wilayah yang berada di Jawa Barat yang masuk dalam tahap pertama, ialah Kabupaten Garut, Cirebon, Kuningan, Ciamis, Pangandaran, Tasikmalaya, Cianjur, Sumedang, Majalengka, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar.

Menurut Staf Khusus Menkominfo, Rosarita Niken Widiastuti menjelaskan bahwa dalam program ini bisa lebih efisien dalam pemanfaatan spektrum frekuensi.

“Selain kualitas gambar, suara lebih baik, dari segi operasional pun pos penyelenggara digital bisa bekerjasama dengan penyelenggara multiplexing melalui skema sewa slot siaran TV digital,” ujarnya.

Selain itu ia juga menyebut tidak perlu membeli pesawat TV baru atau berlangganan internet untuk memperoleh siaran TV Digital.

Bahkan, ia menjelaskan bahwa masyarakat akan merasakan dampak positif dari migrasi ke TV Digital ini.

“Akan menumbuhkan ruang kreativitas masyarakat karena begitu banyaknya kanal-kanal yang bisa di gunakan untuk penyelenggara televisi. Karena frekuensi sudah tidak lagi menjadi masalah,” jelasnya.

Sementara menurut Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik, Faiz Rahman tahap pertama SWO di Jawa Barat sangat penting.

Kesuksesan yang diraih bisa berdampak pada keseluruhan secara nasional. Literasi digital dan aksesibilitas warga terhadap dunia digital pun berada dalam kategori baik.

“Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) penduduk Jawa Barat itu 48 juta jiwa, setara 20 persen penduduk Indonesia. Ini modal sosial, strategis. karena kalau sukses di Jabar, berdampak baik secara nasional,” katanya.

Namun, Faiz mengingatkan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Seperti mengatasi area blankspot di tengah kontur wilayah Jawa Barat yang beragam.

Tentu, kelengkapan infrastruktur menjadi bagian pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Selain itu, ia menyoroti konten yang makin beragam, rentan dengan berita bohong.

Selain Faiz Rahman, Webinar tersebut dihadiri oleh narasumber lainnya yakni, Geriyantika Kurnia selaku Direktur Kemkominfo, dan Dr. Adiyana Slamet selaku Ketua KPID Jabar.

Pos terkait