Himbauan Bawaslu Copot Sendiri APK Tidak Didengar Peserta Pemilu

  • Whatsapp
Patut dicontoh. Taat himbauan Bawaslu, relawan caleg DPRD Garut, Nurhasanah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mencopot sendiri alat peraga calon yang diusungnya yang terpasang di tembok di wilayah Garut Kota. (Foto AMK/Kabar Nusantara)


GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Himbauan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Garut di masa tenang agar para peserta Pemilu di Garut mencopot sendiri Alat Peraga Kampanye (APK) yang terpasang, ternyata tidak banyak didengar.

Bacaan Lainnya

Iim Imron, Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Garut, Senin (15/4/2019) menyampaikan, sehari sebelum masa tenang pihaknya telah mengirimkan surat himbauan kepada peserta Pemilu 2019. Isinya, mengajak para peserta Pemilu untuk menurunkan sendiri APK yang telah mereka pasang.

Baca juga :

Terendam Banjir, Ratusan Kotak Suara Rusak

“Tidak ada respon walau sudah diberi himbauan,” jelas Iim kepada wartawan saat ditemui Senin (15/4/2019) di Mapolres Garut usai pertemuan dengan Kapolres Garut.

Surat himbauan Bawaslu, menurut Iim dikirim ke tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden yang ada di Garut serta partai-partai politik yang ada di Garut. Karena, menurutnya idealnya APK yang dipasang oleh peserta Pemilu diturunkan kembali oleh peserta Pemilu.

Saat ini, hingga hari kedua masa tenang, menurut Iim Bawaslu terus melakukan penurunan APK yang tersebar di tempat-tempat umum dengan melibatkan anggota Panwascam dan Panwas di TPS. Mereka, menurunkan APK di wilayah kerjanya masing-masing.

Baca juga :

Sah, ExxonMobil Jadi Sponsor Utama Persib untuk Tiga Tahun

“Sampai hari ini, kita sudah turunkan APK yang terpasang di billboard, itu yang susah diturunkan,” katanya.

Semua APK yang telah diturunkan, menurut Iim dikumpulkan di kantor Bawaslu untuk selanjutnya didata kepemilikan APK tersebut.

Terpisah, Nur Hasanah, salah satu calon legislatif DPRD Garut dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan, di masa tenang ini justru dirinya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bekas baliho caleg untuk menjadi barang yang bisa dimanfaatkan, seperti tas dan juga penutup warung.

“Relawan saya mengajak masyarakat memanfaatkan baliho APK untuk dijadikan tas, video tutorialnya ada, kita siapkan jadi tinggal berjalan,” katanya.

Nur Hasanah menyampaikan, baliho dirinya yang banyak tersebar, isinya adalah ajakan kepada masyarakat untuk berbelanja di warung-warung tetangga sebagai upaya pemberdayaan ekonomi. Makanya, bisa dijadikan bahan untuk menutup warung.

“Isinya ajakan pemberdayaan ekonomi dengan belanja di warung-warung tetangga, jadi masih bisa dimanfaatkan untuk pemilik warung sebagai tutup,” katanya. (*)

Reporter AMK

Editor AMK

Pos terkait