Aris Nugraha Perkenalkan Garut Melalui Suparman Reborn

KABARNUSANTARA.ID- Sutradara, Aris Nugraha mengungkapkan, Sinetron Suparman Reborn hingga saat ini masih menjadi pilihan tertinggi penonton MNC TV.

” Saya ingin se Indonesia itu tahu Garut lah, itu misi pribadinya. Jadi orang orang lihat Garut, karena setiap episodenya ada cerita orang orang ke tempat wisata, masuk pasar, ke tempat kumuh, ke tempat uang bagus. Jadi Garut semua aksesnya bisa dilihat orang se Indonesia,” tutur Sutradara asal Garut itu, ditemui di Objek Wisata Situ Bagendit, Rabu (26/07/2023).

Bacaan Lainnya
banner 300600

Dikatakannya, Bandung sudah lebih populer karena sinetron Preman Pensiun. Kali ini Garut dipopulerkan lewat Suparman Reborn.

Disebutkan Aris, untuk sinetron Preman Pensiun penggarapannya distop dulu sampai episode 8 supaya penonton tidak bosan. Dan kini sedang menggarap yang baru, walaupun penontonnya masih nomer wahid.

Keberadaannya di Situ Bagendit kemarin, diakuinya, untuk mencari ide cerita, karena ia baru tahu kalau Situ bersejarah ini sudah cantik seperti sekarang ini.

” Saya baru tahu Bagendit seperti ini, dulu kan saya ke sini kondisinya masih kumuh. Sekarang saya ke sini untuk mengintip ngintip bersama rekan teman teman, sekalian shooting di mesjid situ ( mesjid terapung Situ Bagendit). Ceritanya preman preman lagi belajar ngaji, Preman Pengajian,” katanya.

Film Preman Pengajian yang digarapnya di kawasan Situ Bagendit itu akan tayang lewat chanel Youtube dengan pemeran utamanya Otang pemain di Preman Penaiun

” Otang ini asli orang Garut, ceritanya dia lagi pulang kampung ke Garut bersama teman temannya. Tapi ini untuk Youtube ya, preman preman bertato lagi belajar ngaji,” tuturnya.

Ia menyebutkan, di Garut banyak lokasi yang bisa dijadikan spot pembuatan film/sinetron. Tapi ia disayangkannya hotel hotel semua terpusat di perkotaan.

“Banyak produser tanya tanya tentang Garut, cuma kelemahannya titik hotel itu jauh jauh. Kalau shooting di Darajat tetap hotel nya jauh. Untuk ke Darjat membutuhkan waktu lebih dari 1 jam, apalagi kalau shooting di Pameungpeuk butuh waktu 4 jam. Sebetulnya banyak yang suka ke Garut ini,” katanya

Dikatakannya, shooting di daerah itu memerlukan biaya tinggi. Sementara di Garut hotelnya kebanyakan besar besar, dan hanya sedikit yang ukurannya sedang Untuk itu perlu ada kerja sama, antara produser dan Pemda.

” Saya juga sering komunikasi dengan teman teman di dinas. Saya bukan minta gratis, tapi saling mendukung lah. Misalnya kita lagi shooting buat youtube prosedurnya jangan ribet lah. Karena kan nanti gambarnya bercerita, ini lokasinya di mana,” katanya..

Dikatakannya, dengan menyebutkan lokasi shooting itu akan menjadi alat promosi bagi daerah. Misalnya disebutkan lokasi di Garut, akan menimbulkan ke penasaran orang untuk datang ke Garut.

“Seperti Preman Pengajian, nanti kan lokasinya disebutkan di kawasan Situ Bagendit. Nanti orang bisa penaran ingin datang, itu kan promosi lewat film. (Asep Soe).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan