Akses Jalan PLTA Upper Cisokan Berikan Segudang Manfaat Bagi Masyarakat

  • Whatsapp
PT. PLN tengah mengerjakan pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – PT PLN (Persero) terus fokus pada pengembangan ekosistem akselerasi energi baru terbarukan (EBT), salah satunya dengan menambah kapasitas pembangkit ramah lingkungan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Kini, PT. PLN tengah mengerjakan pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Meski belum memasuki tahap konstruksi utama, namun infrastruktur pendukung seperti akses jalan telah rampung dikerjakan.

Bacaan Lainnya

Akses jalan sepanjang 30 km dengan lebar 12 m dibangun untuk menghubungkan Jalan Saguling menuju ke lokasi proyek. Akses ini digunakan untuk mobilisasi material maupun non material yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA dengan total kapasitas 1.040 Mega Watt (MW) tersebut. Tentunya akses jalan ini tidak hanya untuk keperluan proyek, tetapi juga digunakan untuk keperluan masyarakat. Terdapat 8 desa di Kabupaten Bandung Barat dapat merasakan langsung manfaat adanya Jalan Akses PLTA Upper Cisokan yaitu Desa Cijambu, Desa Sirnagalih, Desa Cibitung, Desa Sukaresmi, Desa Karangsari, Desa Sarinagen, Desa Cicadas, dan Desa Bojongsalam.

Masyarakat sekitar 8 Desa tersebut menikmati jalan baru itu dengan nyaman karena menggunakan kualitas aspal yang baik. Mereka dapat menghemat waktu tempuh perjalanan dan biaya transportasi. Masyarakat sekitar mengakui bahwa keberadaan jalan ini dapat menurunkan biaya transportasi sehari-hari mereka. Bagi pelaku usaha, tentunya penurunan biaya transportasi akan sangat berdampak pada beban produksi.

Salah satu tokoh pemuda Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Iwan mengatakan bahwa adanya akses jalan tersebut telah mempermudah kegiatan hariannya. Dirinya menyebut tidak perlu memikirkan biaya transportasi yang mahal.

“Jalan (PLTA) upper cisokan ini mempermudah kegiatan sehari-hari saya. Kalau dulu mau ke Cililin itu ongkosnya mahal. Pakai motor susah. Harus jalan kaki dulu ke Jalan Desa Cibitung baru bisa pakai motor dari sana. Tapi sekarang, saya bisa gampang pakai motor karena ada jalan ini. Jadi kalau mau ke Cililin atau ke Bandung sekalipun, saya tidak pernah khawatir dengan ongkos transport,” ujar Iwan.

Manfaat dari jalan ini juga dirasakan oleh Harun Alrosyid, salah seorang tokoh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sukaresmi. Dirinya bersama petani kebun lainnya menggunakan jalan ini untuk mengangkut hasil kebun untuk dijual ke luar daerah. Harun menyebut, saat ini dia mampu memangkas biaya transportasi sampai sepertiga dari sebelumnya.

“Jalan akses Cisokan ini bisa menurunkan biaya transportasi hasil kebun seperti pisang, aren, dan lainnya. Saya sebagai LMDH desa ini sangat merasakan hal tersebut. Dulu saya merasakan begitu susah dan mahalnya transportasi hasil kebun untuk dijual ke luar. Sekarang sangat jauh lebih murah dan lebih mudah. Ya perbandingannya bisa sepertiganya. Kalau dulu misalnya biaya transportasi seratus ribu, sekarang mungkin bisa sepertiganya,” pungkas Harun.

Ditemui terpisah, Kepala Desa Cibitung, Kecamatan Rongga menyatakan, manfaat serupa.

“Alhamdulillah dengan adanya Jalan Akses PLTA Upper Cisokan ini mempermudah warga saya yang sehari-hari pulang pergi ke Cililin dan Cijenuk. Malah saya sendiri lebih sering menggunakan jalan ini untuk pergi ke luar daripada Jalan Desa Cibitung karena lebih lebar dan kondisi jalan sangat bagus. Kondisi jalan mantap dan memudahkan akses untuk bepergian” tegas H. Deden Gunawan.

Adanya Jalan PLTA Upper Cisokan ini dapat menjadi solusi bagi kemudahan interaksi antar wilayah, terutama wilayah Rongga dan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Manfaat yang dirasakan dari kehadiran akses Jalan PLTA Upper Cisokan ini diharapkan juga mampu meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat untuk bersama-sama turut menjaga dengan menggunakan secara bijak.

Adanya peningkatan aktivitas di jalan tersebut harus diimbangi dengan peningkatan kesadaran akan ketertiban berlalu lintas, mengingat kegiatan konstruksi akan semakin padat dan akan banyak kendaraan besar menggunakan jalan ini. (*)

Pos terkait