warga berbagai wilayah Kongo berbondong-bondong Pergi Ke Gunung Kongo

  • Whatsapp
pixabay. com ilustrasi gunung kongo

KABARNUSANTARA.ID – Penemuan gunung emas ditemukan di Provinsi Kivu Selatan, Kongo. Banyaknya warga berbagai wilayah Kongo pun berbondong-bondong ke lokasi itu untuk menambang emas. Berikut fakta terkait dengan gunung emas di Kongo yang dilansir dari cnnindonesia.com.

1. Gunung Emas yang Baru ditemukan.

Bacaan Lainnya

Melansir Reuters, Menteri Pertambangan Kivu Selatan Venant Burume menyampaikan penemuan bijih kaya emas terjadi pada akhir Februari 2021. Tak lama setelah penemuan itu, ribuan orang, termasuk angkatan bersenjata Kongo (FARDC) menyambangi lokasi.

Baca Juga : Muhajir Abubakar Ketua Gercin Minta Aparat Penegak Hukum Menindak Oknum Penguna Merkuri di Bacan Barat

2. Lokasi di desa kecil.

Lokasi gunung ditemukannya emas adalah di desa Luhihi, Provinsi Kivu Selatan, Kongo. Melansir Unilad, Luhihi berada sekitar 50 km dari ibu kota provinsi, Bukavu.

3. Diklaim Mengandung 90 persen Emas.

Dalam video yang viral di media sosial, banyak warga Kongo menggali tanah dan mengumpulkan tanah itu ke sebuah wadah. Dalam video itu terlihat bahwa mereka memperoleh banyak emas ketika memisahkan tanah dengan air.

Laporan sebuah surat kabar menyebut bahwa tanah di gunung itu diperkirakan terdiri dari ’60 hingga 90 persen’ emas. Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai jumlah dan kualitas emas yang ditemukan di gunung tersebut.

Baca Juga : Keutamaan Baca Doa Ini Hari Jumat Sebelum Sholat Shubuh

4. Penambangan dihentikan.

Otoritass Kongo menghentikan sementara aktivitas penambangan di wilayah itu. Surat perintah memerintahkan penambang, pedagang dan anggota angkatan bersenjata Kongo (FARDC) untuk meninggalkan lokasi tambang di dalam dan sekitar Luhihi.

Penghentian penambangan memungkinkan pihak berwenang untuk mengidentifikasi penambang dan memastikan mereka terdaftar dengan benar di administrasi pertambangan artisanal.

5. Berpotensi sebabkan konflik.

Emas adalah salah satu sumber daya yang dikenal sebagai ‘bahan konflik’ di Kongo. Dalam sebuah penelitian, kelompok bersenjata terlibat dalam penambangan dan memaksa orang lain untuk menambang, serta memungut pajak dari para penambang.

Kelompok bersenjata juga menyelundupkan dan memperdagangkan emas hasil penambangan ilegal.

Hasil dari penjualan emas itu kemudian digunakan untuk membeli senjata atau membayar gaji para pejuang.

Pos terkait