Wakil Bupati Sebut Sudah Saatnya Garut Bikin Kota Baru dengan Membangun Perumahan Besar

  • Whatsapp

KABARNUSANTARA.ID – Kondisi perkotaan di kawasan Kabupaten Garut yang sudah terlihat crowded akibat area kotanya yang sempit akses jalan yang kecil dan banyaknya pedagang kaki lima (PKL), serta volume kendaraan yang banyak, sehingga kemacetan tak terhindarkan.

Karenanya Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meminta pengusaha properti perumahan di Kabupaten Garut, Jawa Barat bersatu untuk membangun komplek perumahan besar layaknya kota baru dengan fasilitas lengkap sebagai pusat keramaian yang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

Bacaan Lainnya

“Oleh karena itu kami silakan ‘developer’ untuk bersatu bekerja sama dengan pemda membangun perumahan besar, ini sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Garut,” kata Helmi Budiman saat menghadiri pameran perumahan BJB KPR Tapera Fest di Ramayana Mall, Jumat (16/11/2023).

Ia melihat kawasan perkotaan sudah tidak bisa lagi direkayasa untuk untuk menghindari kemacetan dan mengurai PKL, sehingga perlu pengembangan ke daerah

“Begini awalnya desain kota Garut itu terlihat bukan kota urgen seperti Bandung kan jalannya besar. Sekarang itu sudah nggak muat lagi, gitu ya. Sekarang kita harus ada solusi macet, solusi PKL, kan gitu. Makanya Garut ini sudah waktunya, kita memiliki kota baru, sebagaimana juga kota-kota modern yang lain,” kata Helmi.

Menurutnya di daerah lain banyak contoh permukiman yang merupakan kawasan baru seperti kota lama, kota baru.

“Untuk tempatnya kalau kita lihat yang di Tata Ruang, nah ini kan bisa di daerah Karangpawitan dan Banyuresmi. Apalagi sekarang kita merencanakan, ya, dan itu sudah kita mulai menghubungkan antara Karangpawitan dan Banyuresmi dengan jembatan, ya. Walaupun jembatannya belum ada, tapi jalan nya sudah ada,” katanya.

Menurutnya untuk membangun kota baru tersebut bisa dibangun di atas lahan 100 hektar untuk membangun ribuan perumahan yang terintegrasi dengan jalan dan perkantoran, termasuk di Banyuresmi ini termasuk kawasan lintas Tol Getaci yang sedang dalam proses pembangunannya.

“Nah kebetulan di Tata Ruang di Banyuresmi ini LSD (lahan sawah dilindungi) nya sedikit. Memang dari tata ruang awalnya itu, Banyuresmi dan Karangpawitan untuk perumahan,” ungkapnya

Widi Nugroho pengusaha pengembang perumahan yang hadir pada acara festival perumahan yang diselenggarakan Bank BJB itu, menyatakan, siap membangun perumahan dengan kapasitas besar dan fasilitas umum yang lengkap di kawasan yang disebut wakil Bupati Garut itu.

Ia mengatakan, selama ini asosiasi pengembang perumahan banyak menyisir daerah yang ada di kawasan Kecamatan Banyuresmi dan Karangpawitan yang memang yang relatif tidak terlalu padat pembangunan perumahannya.

Ia menyampaikan pengembang perumahan di Garut saat ini sudah merencanakan pembangunan rumah di lahan seluas 20 hektare dengan jumlah rumah sebanyak 1.400 unit di wilayah Kecamatan Banyuresmi.

“Kita menginginkan seperti ini (membangun perumahan besar) untuk mengurai titik kota baru, di mana fasilitasnya lengkap,” katanya.

Ia menambahkan para pengusaha selama ini melakukan pembangunan perumahan tergantung dari jumlah kuota yang tersedia di daerah.

“Tahun ini Garut mendapatkan kuota 7 ribu unit rumah, tahun depan mudah-mudahan bisa 15 ribuan unit,” katanya.

Disebutkannya, asosiasi pengusaha properti melarang anggotanya untuk membangun perumahan di kawasan LSD. (Asep Soe)

Pos terkait