GARUT, KABARNUSANTARA.ID – General Manager (GM) PT PLN UID Jawa Barat mengunjungi Ponpok Pesantren Bahrul Ulum di Kampung Cikulahan Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut.
Dalam kunjungannya tersebut GM PT PLN UID Jabar Susiana Mutia memberikan bantuan perlengkapan asrama Ponpes berupa tempat tidur 48 buah, lemari pakaian 12, selimut 48, bantal 48 bagi para santri.

Dalam sambutannya, GM PT PLN UID Jabar Susiana Mutia menyampaikan bahwa dari para karyawan PLN yang jumlahnya lebih dari 2200 karyawan telah menyisihkan sodaqohnya dan salah satu penyalurannya adalah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
“Sebelumnya kita telah memberikan mesin jahit 7 buah awalnya pada bulan Febuari dan sekarang sudah bisa menghasilkan produk mukenah, Gamis, Manset inara, Kaos, kemeja, celana kulot, rok. Pa Ustad Sasa (Pimpinan Pondok Pesantren) jiwa pengusahanya bagus ditambah peran ibu-ibu di Cikulahan sangat besar dan penting, kalo aksesoris dan kancing tidak diselesaikan, ini hasilnya mau dijual kemana,” ujarnya disambut dengan senyum gembira para hadirin yang hadir.
Susiana juga menyampaikan pesan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Bahrul Ulum yaitu K.H.Sasa Saripudin agar busa menjaga kualitas produk apalagi bisa menjaga agar barangnya bagus dan menarik.
“Program ini tidak sampai disini, kedepan pengembangannya seperti apa dan mau bagaimana seperti mengajak pesantren pesantren lain, sehingga Ponpes Bahrul Ulum bisa jadi role model untuk penyaluran bantuan untuk calon penerima bantuan,” jelasnya.
Sementara itu Pimpinan Ponpes Bahrul Ulum K.H.Sasa Saripudin menyampaikan semenjak adanya bantuan mesin jahit para santri bisa belajar dan menghasilkan produk bahkan dari luar negri sepertu Brunei Darusalam hingga puluhan ribu unit.
Lanjut K.H.Sasa Saripudin dari hasil penjualan produk santri hasilnya bisa digunakan untuk biaya santri, seperti kuliah dan juga untuk membangun Pondok Pesantren.
“Setiap Santri yang ada di Bahrul Ulum disiapkan untuk menjadi santri yang jiwanya siap terjun dimasyarakat karena tidak mudah terjun dimasyarakat ketika selesai dari Pesantren. Sehingga menjadi santri yang memiliki SDM mumpuni dan memiliki jiwa wirausaha,” ujarnya. (*)