GARUT,KABARNUSANTARA.ID- Sangat jarang seorang politisi punya komitmen dengan Istiqomah tinggi dalam merealisasikan janji politiknya terhadap masyarakat.
Adalah anggota DPRD Garut dari Fraksi PDIP, Yudha Puja Turnawan yang punya komitmen tinggi dengan kadar Istiqomah yang tak tertandingi oleh anggota legislatif lainnya dalam hal membantu masyarakat miskin, kaum duafa yang hidup dengan segala keterbatasan, bahkan tak tersentuh oleh elemen bantuan pemerintah.
Bagi bagi sembako, atau bantuan materi lainnya, hingga mediasi masyarakat miskin yang tidak punya akses dengan birokrasi dilakukan Yudha secara masif sejak terjadinya wabah Covid 19, tahun 2020 lalu hingga hari ini nyaris tiada henti.
Semula masyarakat menilai apa yang dilakukan Yudha dalam membantu masyarakat miskin hanya pencitraan diri dan partainya jelang Pilkada Garut 2024. Namun faktanya, meski tak ikut kontestasi pemilihan calon bupati/wakil bupati, Yudha Istiqomah membantu masyarakat kecil, baik di daerah pemilihannya, maupun yang bukan Dapilnya.
Hari Selasa 29 Oktober 2024 kemarin, Ketua DPC PDIP Garut, Jawa Barat itu berkunjung ke 5 titik tempat tinggal kaum miskin sembari bagi bagi sembako dan bantuan lainnya di desa Cangkuang, Kecamatan Leles dan Desa Mekarbakti, Kecamatan Kadungora.
” Lokasi pertama bersama ibu Viny pendamping PKH mengunjungi emak Oti dan abah Ujat di kampung cangkuang, RT 03 RW 15. Kondisi rumah emak Oti tidak layak huni, juga emak Oti tidak mendapatkan komponen perlindungan sosial pemerintah pusat seperti BPNT maupun PKH lansia,” ungkap anggota DPRD Garut yang sudah 3 periode itu
Lokasi kedua Ia mengunjungi pak Komarudin dan pak Ala Komala keluarga duafa yang memiliki anak penyandang disabilitas mental. Rumahnya pun tidak layak huni di kampung lolohan, RT 02 RW 13 Desa Cangkuang, Kecamatan Leles.
Lanjut lokasi ketiga masih di tempat yang sama, mengunjungi emak Eros janda tua yang atap rumahnya sudah lapuk dan nyaris ambruk.
Lokasi keempat Yudha mengunjungi abah Kiman lansia tunanetra di kampung Bebedahan RT 02 RW 07, Desa Mekarbakti kecamatan kadungora.
“Abah kiman sudah sangat sepuh, mengalami kebutaan sejak dari kecil. Kakek tua renta ini tak pernah menikah, sehingga sebatang kara. Abah kiman tinggal di rumah reyot yang sangat tidak layak huni. Untuk makan sehari hari mengandalkan kerabatnya,” katanya.
Masih di kampung Bebedahan kunjungannya lanjut ke emak Kayah janda tua duafa yamg sudah memiliki bao ( anaknya buyut atau anaknya cicit ) atau dengan bahasa lain generasi kelima.
Lokasi kelima yang dikunjunginya rumah ibu Lala janda tua duafa tunanetra yang memiliki tiga anak di kampung Sangkali RT 04 RW 01 desa Mekarbakti, Kecamatan kadungora.
“Dalam kunjungan ini disamping saya memberikan santunan, saya juga akan memperjuangkan agar para duafa ini mendapatkan jaminan perlindungan sosial dari pemerintah pusat atau kabupaten Garut,” tuturnya.
Ia juga berjanji akan sampaikan temuan ini ke PJ Bupati Garut dan SKPD terkait. Saya juga akan berkoordinasi dengan Kemensos RI.
Yudha juga seringkali membantu masyarakat yang tidak memiliki data kependudukan, seperti KTP. kak, maupun masyarakat yang tidak memiliki BPJS, bantuan sosial seperti BPNT, PKH dan lain lain. (Asep Soe).