GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Insititute For Ecologycal Studi (Infest) dan Tangtudibuana Foundation berkolaborasi dengan Balad Lumpat mengadakan Kampanye lingkungan dan City Plogging, di Jalan Ibrahim Adjie, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Minggu (9/6/2024).
Kampanye lingkungan dan City Plogging ini merupakan salah satu kegiatan tindak lanjut dari Forum Group Disscusion (FGD) Penyelamatan Mata Air Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk, yang di selenggarakan di Pesantren Ekologi Ath-Thariq pada Jumat (7/6/2024) kemarin dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup.
Ketua Pelaksana City Plogging, Nurwan Juniawan mengatakan, kegiatan Kampanye lingkungan dan City Plogging ini diadakan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk senantiasa bisa menjaga lingkungan.
Dalam kegiatan ini, lanjut dia, pihaknya menyuarakan terkait isu-isu lingkungan yang ada di Kabupaten Garut.
“Selain kita kampanye terkait lingkungan, kita adakan juga City Ploging atau atau gerakan berlari sambil sesekali memungut sampah,” ujarnya.
Menurut dia, kegiatan City Plogging sendiri sebuah trend aktivitas yang datang dari negara Swedia ini dikenal menyehatkan sekaligus ramah lingkungan. Ploging dapat diartikan sebagai aktivitas jogging yang dibarengi dengan aksi pungut sampah.
“Dengan adanya kegiatan City plogging saat ini secara tidak langsung bertujuan mengedukasi terkait kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Nurwan mengatakan, kegiatan City Plogging ini sengaja diadakan di Jalan Ibrahim Adji, karena di jalan ini banyaknya para pedagang kaki lima yang berpotensi menaikkan volume timbunan sampah yang tidak beraturan.
“Kegiatan ini tak hanya sebagai pemantik akan kesadaran lingkungan, tetapi juga langkah penting untuk membentuk rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Mari kita jadikan setiap langkah sebagai pijakan menuju lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan,” paparnya.
Sementara itu, Kolaborator Balad Lumpat, Ishan Maulana menyambut baik kegiatan City Plogging yang diadakan Infest ini. Karena bisa membantu mengurangi volume sampah di Kabupaten Garut.
Dengan gerakan ini, kata dia, ini bisa mengurangi sampah di jalan. Sehingga pencemaran lingkungan akibat sampah di wilayah perkotaan Garut khususnya bisa dikurangi.
“Kami berharap gerakan ini terus dilakukan, sehingga kota Garut jadi bersih dan sehat,” paparnya. (*)
