KPU Garut Lakukan Simulasi Pemilu Secara Ril

  • Whatsapp
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan simulasi Pemilihan Umum secara ril di Perum Jati, RW 07, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Sabtu 20 Januari 2024.

GARUT, KABARNUSANTARA. ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan simulasi Pemilihan Umum secara ril di Perum Jati, RW 07, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Sabtu 20 Januari 2024.

“Simulasi yang hari ini dilaksanakan, kami ingin memotret kondisi ril di lapangan. Sehingga harapannya kita ingin melakukan mitigasi untuk mengantisipasi kondisi kondisi yang mungkin terjadi pada 14 Pebruari nanti,” tutur Anggota Komisioner KPU Kabupaten Garut, Dian Hasanudin ditemui di lokasi simulasi.

Bacaan Lainnya

Karenanya, lanjut Dian, semua aspek termasuk data pemilih dan petugas adalah yang akan bertugas pada Pemungutan suara di TPS. Termasuk juga menyangkut aspek pelayanan, seperti pelayanan di TPS dengan memperhatikan aksesibilitas bagi kaum disabilitas, atau yang memiliki ketergantungan atau berkebutuhan khusus.

“Alhamdulillah di TPS ini (TPS simulasi) terdapat daftar pemilih yang penyandang disabilitas satu orang yang memang warga di sini, tadi didampingi oleh keluarganya ikut menyalurkan hak pilihnya, meskipun dalam kondisi disabilitas mental,” ungkapnya.

Dari jumlah daftar pemilih di TPS yang dijadikan tempat simulasi tersebut terdapat 246 pemilih. Namun dari sejak dimulainya proses pemilihan Pukul 7.00 hingga jelang perhitungan suara pada Pukul 14.00 jumlah warga yang menyalurkan hak pilihnya hanya 64 persen.

“Sejauh ini angka partisipasi masyarakat di angka 64 persen ada 157 pemilih yang datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya. Jadi memang secara ril kita memberikan undangan kepada pemilih di RW 07 Desa Jati tersebut untuk menyalurkan aspirasinya meskipun simulasi, ” paparnya.

Lebih lanjut Ia menyebutkan, angka partisipasi masyarakat sebesar 64 persen itu akan menjadi ukuran meskipun persiapannya hanya sekitar seminggu, termasuk sosialisasi akan adanya simulasi di TPS tersebut.

“Memang ada beberapa kendala, karena simulasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, banyak warga yang bekerja, ada juga warga yang hajatan kita tidak bisa memaksa untuk datang ke TPS. Mudah mudahan pada 14 Pebruari nanti yang jatuh pada hari libur angka partisipasinya bisa lebih meningkat dari simulasi, ” katanya.

Pantauan di lapangan simulasi Pemungutan suara itu berjalan seperti Pemungutan suara sungguhan, TPS dibuat cukup mewah, petugas KPPS berseragam batik, keamanan dari unsur TNI dan Polri berseragam lengkap.

Selain itu, warga pemilik suara membawa surat undangan resmi dari panitia Pemungutan suara. Dan bertugas berkali kali mengingatkan warga yang punya hak pilih untuk segera datang ke TPS karena waktu Pemungutan suara akan segera berakhir.

Setelah itu dilanjut dengan penghitungan suara hingga selesainya seluruh proses pemilihan. (*)

Pos terkait