KABAR NUSANTARA – Purwakarta, BI Jabar bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) memberikan sosialisasi tugas pokok Bank Indonesia (BI) dan peningkatan kapasitas kepada 200 orang pelaku wirausaha umkm yang ada di purwakarta. selasa (6/2/2018) bertempat di warung kuliner menteng sadang purwakarta.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua HPN Purwakarta Eko Surya Effendi, SE,.MM, Ketua DPRD Purwakarta Sarif Hidayat, yang langsung dibuka oleh Kepala Perwakilan BI Jabar yang diwakili oleh Deputi Direktur Suarpika Bimantoro, Dewan Pembina HPN Jawa Barat Dr. KH. Abun Bunyamin, Asda II Pemkab Purwakarta Hj. Entin, Disperindag Agus Supriadi, unsur pimpinan perbankan purwakarta, Muspida, serta para pelaku wirausaha umkm se-Purwakarta.
Tiga Pemateteri silih berganti memaparkan mulaindari Ainur Rahma Kamila menyampaikan materi sosialisasi dari BI Tentang Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan materi sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah (CIKUR) yang disampaikan oleh Tata Yoni dan Eggi Ginanjar dari Tim PUR (Pengelolaan Uang Rupiah).
Sedangkan pada sessi materi ketiga Ketua PW HPN Jabar Drs Asep Syaripudin yang memberikan arahan kepada pelaku usaha umkm purwakarta untuk senantiasa memacu dan meningkatkan kapasitas umkm ditengah persaingan global dan era digital.
“Umkm di purwakarta harus bisa mengikuti perkembangan jaman di tengah persaingan global era digital ini,” Ujarnya.
Sementara Ketua HPN Purwakarta Eko Surya Effendi, SE, MM, menyampaikan bahwa tujuan penyelenggaraan kegiatan ini dalam rangka mensukseskan program kerja dan tugas pokok Bank Indonesia dalam mensosialisasikan program GNNT dan CIKUR kepada pelaku wirausaha umkm di purwakarta.
“Selain mensukseskan program BI disini kita mengenalkan lebih jauh tentang HPN. berharap pelaku umkm di purwakarta nantinya dapat didorong dan bermitra dengan Bank Indonesia,” Ungkapnya.
Suarpika Bimantoro dari Bank Indonesia langsung menanggapi keinginan HPN, dengan mengatakan bahwa BI Jabar sangat mendukung pengembangan UMKM di Jawa Barat melalui berbagai kebijakan yang mendorong umkm mampu meningkatkan elijibilitas dan kapabilitas bankable.
“Beberapa dukungan melalui kebijakan bank indonesia antara lain, penelitian umkm, pelatihan dan pendampingan umkm, informasi umkm dan bazaar intermediasi,” Pungkasnya.
(Sheny/red)
