Timun Suri Buah Primadona di Bulan Puasa

  • Whatsapp
Timun suri (Foto : Jay/Kabar Nusantara)


GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Mentimun suri atau timun suri memiliki banyak nama. Ada yang menyebut timun betik, barteh, atau bonteng suri (dalam bahasa Sunda). Tumbuhan semusim anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae) ini, mengandung kalium yang tinggi sehingga sanggat bermanfaat untuk menjaga kesegaran tubuh.

Bacaan Lainnya

Pada bulan puasa (Ramadhan) timun suri merupakan buah primadona karena dagingnya yang setengah masak menjadi komponen minuman penyegar untuk berbuka. Karena banyak dicari terutama oleh para pedagang sop buah dan es campur, tak heran pada saat Ramadhan harganya lebih mahal. Jika pada bulan-bulan biasa di kisaran Rp 5000 per kg, maka saat bulan puasa seperti sekarang ini harganya bisa sampai dua kali lipat.

Baca juga:

Hati-hati! Kawanan Copet Gentayangan di Pasar Ciawitali Garut

“Bulan puasa sekarang pasokannya agak kurang dibanding tahun lalu. Makanya harganya sekarang jadi lebih mahal. Coba cek di pedagang lain ada yang jual sampai Rp 9.000, bahkan lebih,” ujar Hj. Citra penjual buah di Pasar Guntur Ciawitali, Garut, Jum’at (11/5/2019).

Dari penulusuran di beberapa titik, di Kabupaten Garut, harga timun suri memang bervariasi, dari Rp 7000 sampai Rp 10.000 per kg-nya. Para penjual beralasan, harga jualnya mahal karena berkurangnya pasokan, terutama untuk timun suri yang matang.

Buah lainnya yang mengalami kenaikan harga yang signifikan, yakni buah naga. Harga sebelum Ramadhan Rp 15.000, memasuki puasa naik sampai Rp 35.000 per kg.

Mahalnya harga timun suri dan buah-buahan lainnya ini, dikeluhkan para pedagang es campur atau sop buah.

“Ah pusing jualan sop buah sekarang mah, harga buah-buahannya mahal banget. Masa timun suri saja bisa Rp 10 ribu, untungnya buat kita jadi sedikit,” ujar Hakim, pedagang sop buah di Jalan Ciledug, Garut Kota.

Agar bisa tetap untung, Hakim terpaksa menyiasatinya dengan memperbanyak bahan yang lebih murah, seperti pepaya dan jambu.

Baca juga:

Kopi Kampung Pelag Garut Jenis Kopi Tertua di Nusantara, Ini Alasannya

“Kalau harganya kita naikan susahlah, terpaksa kita banyakin pepaya, agar, jambu, timun suri juga kita banyakin karena masih terbilang murah,” imbuhnya.

Banyak pula pedagang sop buah yang menyiasati sop buahnya dengan cara mengurangi item buah-buahannya, misalnya dari 10 macam menjadi 8 agar tetap memperoleh untung.

Reporter : Jay
Editor : Mustika

Pos terkait