GARUT,KABARNUSANTARA.ID- Pesta rakyat kemasan Pemilihan umum (Pemilu) baik Pileg, Pilkada dan Pilpres masih cukup jauh. Namun aroma pentas kontestasi sudah merebak, tebar pesona para bakal calon kontestan pun sudah dimulai lewat berbagai media publikasi, ada juga yang masih wait and see hingga genderang perang benar benar ditabuh.
Selain tebar pesona para bakal calon (Balon), nampaknya warming up pun mulai dilakukan melalui jajak pendapat seperti yang dilakukan Just Info Garut dengan memunculkan hasil poling sementara pendapat masyarakat dengan pertanyaan sederhana siapakah calon bupati/ wakil bupati Garut pilihan anda?
Hasil sementara poling jajak pendapat masyarakat itu terjaring 10 nama calon teratas, diantaranya terdapat nama Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M. Eng dari kalangan akademisi yang kini menjabat Rektor Universitas Garut (Uniga).
Abdusy Syakur yang ditemui di kantornya untuk dimintai pendapatnya mengenai hasil poling tersebut, yang bersangkutan menanggapinya dengan cukup santai.
” Ya saya sangat berterima kasih atas penghargaan dan penghormatan kepada saya, sehingga saya sering disebut sebut sebagai calon kandidat. Ya itu saja sih, karena saya juga masih punya pekerjaan banyak, saya masih fokus pada pekerjaan saya tapi kalau memang ada takdirnya, kenapa tidak. Tapi saya tidak ngoyo ya biasa saja,” ujar Syakur, Kamis (02/02/2023).
Rektor Uniga yang juga baru dilantik sebagai Ketua Yayasan Al Musaddadiyah dua pekan lalu itu berpendapat, masyarakat harus diberi kesempatan untuk memilih calon pemimpin yang bisa membawa Garut lebih baik lagi ke depan dengan cara cara yang baik, beretika, penuh moralitas dan integritas.
” Kalau dilakukan dengan proses yang baik dalam pemilihannya, saya yakin hasilnya juga akan baik,” tandasnya.
Ditanya kesiapannya maju di Pilkada 2024 mendatang andai ada partai yang mengusungnya sebagai calon bupati Garut, ia menyatakan siap tapi dengan syarat ada restu orang tua.
” Bagi saya keluarga itu sangat penting, karena saya bisa begini pun karena keluarga. Pasti lah bagi saya pribadi harus ada restu dari orang tua dan para ulama, karena saya berkeyakinan apa yang akan kita lakoni untuk kebaikan umat,” tegasnya.
Bagi pria berusia 55 tahun ini restu orang tua itu merupakan petunjuk dalam meraih suatu tujuan atau pilihan hidupnya. Ia juga menyampaikan kalau dirinya ingin memberikan manfaat kepada masyarakat.
” Untuk menjadi lebih bermanfaat itu kan tidak harus jadi pemimpin” pungkasnya. (Jay).