Mulai Bermunculan Pedagang Bedug Musiman Di Tasikmalaya

  • Whatsapp
Penjual Bedug Di Tasikmalaya ( Doc. Istimewa )

TASIKMALAYA, KABARNUSANTARA.ID – Bedug merupakan bagian dari tradisi umat Islam di Indonesia, termasuk di Jawa Barat. Ngadulag, demikian istilah Sunda untuk aktivitas menabuh bedug. Bedug biasanya digunakan untuk acara sahur saat membangunkan warga komplek atau ngadulag sebelum menunggu waktu berbuka puasa.

Penggunaan bedug sebagai penanda masuknya waktu salat juga sudah jarang dilakukan dan sudah jarang dijumapai. Mayoritas masjid kini langsung mengumandangkan azan. Juga sekarang bedug banyak yang terbuat dari drum bekas. Sementara dulu bedug terbuat dari batang pohon besar.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan nformasi dari instagram @Infotasik  penjual bedug musiman mulai bermunculan di Kota Tasikmalaya, salah satunya di Jalan Ir Djuanda. Di jalur ini banyak pedagang bedug yang mulai menjajakan barang dagangannya.

Bapak Anang salah seorang pedagang bedug musiman mengatakan bahwa dirinya berjualan baru dua hari. Biasanya untuk bedug siap pakai yang terbuat dari drum ditawarkan seharga Rp 1 juta. Sementara bedug ukuran yang lebih kecil ditawarkan Rp 500 ribu. Dia juga menjual kulit bedug dengan berbagai ukuran. Harganya di kisaran Rp 300 ribu.

Umumnya pembeli bedug merupakan pengurus masjid, meski sesekali ada perorangan yang sengaja beli. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya,dan biasanya peningkatan penjualan bedug terjadi menjelang Idul Fitri.

“Biasanya kan bedug itu untuk malam takbiran, jadi ramainya penjualan terjadi di tanggal lilikuran (lebih dari tanggal 20),” jelas Anang.

” Untuk penjualan bedug dalam beberapa tahun terakhir  ini cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun penjualan bedug rasanya semakin turun. Jika dulu mangkal di Jalan Ir Djuanda sebulan bisa menjual lebih dari 20 bedug, belum penjualan kulitnya,” Ujar Anang.

Pos terkait