Eceng Gondok Bisa Disulap Jadi Produk Bernilai Ekonomis Tinggi

  • Whatsapp

KABARNUSANTARA.ID – Melalui sentuhan kreatifitas tanaman air berupa eceng gondok bisa disulap jadi produk bernilai ekonomis tinggi.

Puluhan warga Kecamatan Banyuresmi, , Kabupaten Garut, Jawa Barat mengikuti pelatihan kerajinan berbahan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang diselenggarakan Disperindag ESDM Garut di Fave Hotel, Jalan Cimanuk, Garut, Kamis 15 November 2023.

Bacaan Lainnya

“Ini rata rata warga yang tinggal di sekitar objek wisata Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi. Kita coba mengenalkan produk turunan dari eceng gondok di mana kita ketahui keberadaan eceng gondok di kawasan Situ Bagendit belum begitu dioptimalkan pemanfaatannya. Hari ini kami sengaja mendatangkan trainer profesional dari Semarang, Jawa Tengah,” tutur Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Garut, Ridwan Efendi di tempat pelatihan.

Diharapkannya, dari pelatihan kerajinan anyaman dari bahan dasar tanaman yang di Kabupaten Garut masih jadi gulma dan masalah lingkungan itu, bisa dikembangkan menjadi barang bernilai ekonomis tinggi.

“Melalui pelatihan yang memberikan nilai tambah ekonomis ini, eceng gondok yang dianggap masalah, atau limbah bisa jadi sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Kita lihat produk turunan eceng gondok ini subhanallah, Alloh tidak sia sia menciptakan makhluknya semacam ini,” katanya, sambil memperlihatkan hasil karya pada pelatihan tersebut.

Slamet selaku trainer pada pelatihan kerajinan anyaman eceng gondok tersebut, mengatakan, pemanfaatan tanaman air tersebut di daerahnya sangat dioptimalkan karena nilai ekonomis dari utility of form dar tanaman yang dianggap tanaman pengganggu oleh sebagian masyarakat it sangatlah tinggi.

“Saya mulai merintis usaha kerajinan eceng gondok ini mulai tahun 1999 dan tahun itu juga saya sudah meraih penghargaan sebagai juara umum pada lomba kreatifitas di Semarang, kemudian tahun 2011 jadi nominasi tingkat nasional pengusaha mikro terbaik di bidang kerajinan waktu itu di Jakarta. Dan beberapa penghargaan lain sudah saya terima,” ungkapnya.

Ia mengaku pernah berkeliling di wilayah Indonesia, namun tanaman eceng gondok di Jawa Tengah merupakan yang terbaik di Asia Tenggara. Tapi ia mengaku belum mengetahui jenis eceng gondok yang tumbuh di Garut, khusunya yang ada di Situ Bagendit, sebab ia baru pertama kali datang ke Kota Dodol ini.

“Eceng gondok di kita itu kualitasnya sangat baik karena airnya belum terkontaminasi limbah dan tanamannya selalu bergerak tertiup angin. Kalau yang di sini saya belum tahu, nanti saya coba lihat,” ujarnya.

Ditambahkannya, antusias masyarakat Garut untuk mengikuti pelatihan menganyam eceng gondok itu sangatlah tinggi.

“Ini antusiasnya sangat tinggi cuma waktunya yang terbatas. Rata rata pemahaman mereka cukup baik dalam mempraktekan apa yang saya ajarkan ke mereka,” katanya.

Rahmat pemilik sanggar Bosas di Situ Bagendit, yang ikut dalam pelatihan eceng gondok dengan hasil anyamannya berupa miniatur Candi Cangkuang, mengatakan, selama ini dirinya lebih banyak memanfaatkan serbuk gergaji, kertas dan bahan lainnya.

“Kalau tingkat kesulitannya sama saja. Seperti bikin miniatur candi ini bisa selesai satu hari. Ini harganya bisa sampai Rp 300 ribuan,” katanya.

Setelah mengikuti latihan anyam eceng gondok ini ia akan mencoba memaksimalkan eceng gondok untuk bahan dasar kerajinannya yang banyak tumbuh di sekitar situ bersejarah itu. (Asep Soe)

Pos terkait