KABARNUSANTARA.ID – Pemerintah menerima 16 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac, Kamis (26/3/2021). Bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac tersebut mendarat di bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Vaksin dalam sembilan envirotainer ini selanjutnya dibawa menggunakan ke Bio Farma untuk diproses lebih lanjut. Penerimaan 16 juta dosis vaksin bahan baku ini merupakan tahap ke-7 kedatangan vaksin Sinovac.
Baca Juga : Gelar Aksi Tanam Pohon dan Bersihkan Waduk Oleh PDIP
Evaluasi Juru Bicara Vaksinasi Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, 16 juta dosis bahan baku vaksin akan menjalani proses pemeriksaan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin nantinya akan diberikan pada tahap kedua yakni April-Maret 2022.
“Masih harus diproses, tapi untuk menyasar tahap kedua ini. Untuk vaksin yang datang diproduksi Bio Farma, jadi vaksin ketika sudah jadi lalu diperiksa BPOM untuk lot samping,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/3/2021),yang dilansir dari KOMPAS.com.
Senada, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, BPOM akan melakukan evaluasi terhadap 16 juta dosis vaksin tersebut. Hal ini dilakukan demi menjamin keamanan, mutu, dan khasiat vaksin sebelum diedarkan.
Tahap kedatangan vaksin Sejauh ini, pemerintah telah menerima vaksin Sinovac beberapa kali, yakni: Vaksin Covid-19 datang di Indonesia pada 6 Desember 2020 sebanyak 1,2 juta dosis vaksin.
Baca Juga : Siswa Berprestasi Dapat Bantuan Dari Baznas Garut
Vaksinasi di daerah terpencil Tak hanya dilakukan di kota besar, proses vaksinasi juga dilaksanakan di daerah terpencil. Beberapa wilayah terpencil yang sudah terjangkau vaksinasi yakni Kecamatan Kao, Halmahera Utara, dan Maluku Utara.
Wilayah ini dipilih karena termasuk salah satu wilayah terpencil di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 9.400 orang. Dante mengatakan, pemerintah menargetkan 100 orang masyarakat yang tinggal di daerah terpencil untuk divaksinasi setiap harinya.
Ratusan orang tersebut dimulai dari petugas layanan publik, petani, dan pedagang pasar. Ia mengatakan, ketersediaan vaksin sangat vital dalam menjaga kelancaran program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.