Bangkitkan Kaulinan Barudak di Garut, Yayasan SRG Bangun Lokasi Ramah Bermain untuk Anak

  • Whatsapp

KABARNUSANTARA.ID – Permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak kini perlahan mulai ditinggalkan. Kaulinan barudak (permainan anak) khususnya di Kabupaten Garut agar bisa kembali melestarikan budaya leluhur.

Ketua Yayasan Sunda Rancage Galura (SRG), Ruslan Apandi, jadi salah satu yang terus bergeliat mengembangkan kaulinan barudak. Ia menyebut, tak cuma untuk melestarikan budaya Sunda tapi juga mengembalikan gotong royong di masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Kami juga ingin kembali mengembalikan budaya gotong royong bersih-bersih di lingkungan, selain soal kaulinan barudak,” ucap Ruslan, Minggu, 17 Juli 2022.

Yayasan yang berada di Kampung Sayuran, Desa Sukahaji, Kecamatan Sukawening itu berharap dengan kesadaran bermain di luar ruang, orang tua juga bisa memberi contoh tak terus bermain HP.

“Kesadaran orang tua juga penting agar tak main HP terus. Anak pasti mencontoh dari orang tuanya,” ujarnya.

Dengan bermain di luar ruang, anak juga bisa terbangun budaya gotong royong sejak dini. Apalagi saat ini ia menilai jika sesama anak sudah tak saling mengenal karena terlalu sering bermain HP.

“Jika bermain di luar ruangan, anak akan bisa membangun interaksi sosial. Jadi bisa saling mengenal juga,” katanya.

Yayasan yang sudah dua tahun berdiri itu berharap kaulinan barudak bisa jadi alat untuk ngamumule budaya Sunda. Anak-anak juga bisa bermain di kampung.

“Di Garut ini ketersediaan ruang publik sedikit. Makanya kami sediakan lokasinya. Kami juga ajarkan warga untuk menanam tanaman. Supaya ada ketahanan pangan seperti yang dicontohkan orang tua dulu,” pungkasnya.

Pos terkait