GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Ketua Umum Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 sekaligus Ketua Dewan Pakar Partai Golongan Karya (Golkar), Agung Laksono, mengatakan, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar harus siap diusung jadi calon presiden atau calon wakil presiden.
Karenanya, ia mendorong Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjadi calon presiden di 2024. Dorongan tersebut menurutnya dilakukan dengan berbagai pertimbangan, termasuk kualitas yang dimiliki oleh Airlangga.
Baca juga:
Inilah 8 Caleg Golkar yang Diperkirakan Lolos ke DPRD Garut
“Di internal Kosgoro sudah dibahas. Karena yang kita dorong itu kader sendiri sebetulnya. Dialah juga salah satu Wakil Ketua Umum Kosgoro. Tentu kami punya dasar yang cukup kuat, apalagi juga secara objektif beliau adalah orang yang setelah kami lihat, baik kepada partai, bangsa, negara, tidak diragukan lagi prestasi beliau,” ujarnya di Gedung Lasminingrat, Jalan Ahmad Yani Garut, Jumat (12/7/2019).
Selain itu, kata Agung, Airlangga pernah di eksekutif dan legislatif sehingga dianggap memiliki pengalaman yang mumpuni dalam politik. Ditambah posisinya saat ini sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sehingga pilihannya tidak semata-mata karena satu ormas, namun juga karena objektivitas.
“Itulah kami menyampaikan kepada DPP (Golkar), supaya DPP nanti di dalam munas memilih dia,” katanya.
Selain itu, Agung juga menyebut bahwa dari enam calon ketum partai berlambang pohon beringin yang baru lalu, Airlangga dinilai paling banyak kelebihannya.
“Semua memiliki kekurangan dan kelebihan. Tapi yang paling sedikit kekurangannya dan paling banyak kelebihannya adalah Pak Airlangga yang layak menjadi calon presiden. Sekurang-kurangnya wapres. Tapi saya tidak bisa menentukan sekarang. Kita lihat nanti, masih lama, 5 tahun lagi,” tuturnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Bisa Bersaing di Pilpres 2024
Kosgoro sendiri, untuk Pemilu 2024 menargetkan suara di atas 20 persen bagi Partai Golkar. Namun hal tersebut menurutnya memiliki syarat, yaitu DPP utuh menjalani jabatan selama 5 tahun penuh.
“Sebab image partai akan menjadi menurun berdasarkan survey dan pengalaman kami. Akan menurun drastis manakala terjadi pimpinan partai terkena kasus, misalkan pidana korupsi, atau pidana lainnya. Kedua karena perpecahan di dalam, semua sudah kami alami. Dan DPP itu ke depan harus lima tahun,” pungkasnya.
Kehadiran Agung Laksono di Garut, dalam rangka melantik Pimpinan Daerah Kolektif Kosgoro 1957 Kabupaten Garut, yang kini dinakhodai oleh H. Nadiman, dengan Sekjen Deden Erlis.
Reporter: Jay
Editor: Mustika