Tingkat Pengangguran di Garut Terus Meningkat Meski Sejumlah Perusahaan Asing Berdiri

  • Whatsapp
Antrean para pencari kerja yang hendak membuat kartu kuning di Disnakertrans Kabupaten Garut per hari bisa mencaapai 200 orang lebih. (Foto: Jay/Kabar Nusantara)

GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Meski sudah ada beberapa perusahaan asing seperti pabrik sepatu dan yang lainnya yang berdiri di wilayah Kabupaten Garut, namun angka pengangguran di Kota Dodol ini terus meningkat.

Bacaan Lainnya

“Data dari Badan Statistik pada akhir 2018 itu mencapai 77 ribuan, sedangkan angka penganguran pada tahun 2017 itu sekitar 65 ribu,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, Raden Tedi, Senin (8/7/2019).

Baca juga:

Sukses Kembangankan Kebun Jeruk Eptilu, Rizal Pemuda Asal Cikajang Jadi Duta Petani Muda Asean

Padahal, kata Tedi, pihaknya sudah berupaya menempatkan tenaga kerja di perusahaan perusahaan yang ada, serta perluasan lapangan kerja.

“Tahun 2017 kita sudah melakukan penempatan dan perluasan itu sebanyak 7 ribuan. Pada tahun 2018 sekitar 12 ribu,” tuturnya.

Tingginya angka pengangguran di Kabupaten Garut, lanjut Tedi, bisa terlihat dari banyaknya pembuat surat pencari kerja, atau kartu kuning di kantornya. Dalam sehari pihaknya rata-rata membuat 200 kartu kuning.

“Peningkatan pembuat kartu kuning itu setiap kelulusan sekolah. Tahun 2017 itu pembuat kartu kuning 19 ribuan, sedang pada tahun 2018 mencapai 19 ribuan,” imbuhnya.

Disebutkan Tedi, pabrik-pabrik besar yang belum lama berdiri seperti PT. Changsin dan PT. Hoga belum maksimal menampung tenaga kerja. Changsin misalnya, baru menampung sekitar 8 ribuan pekerja, sedangkan PT. Hoga baru menyerap 100 karyawan saja.

“Hoga itu baru merekrut 100 karyawan, karena mereka katanya belum punya order. Untuk Changsin bulan Juli ini akan merekrut lagi 350 karyawan dan mereka sudah minta ke kita,” paparnya.

Baca juga:

Dua Barista Garut akan Demontrasi Seduh Kopi di Norwegia

Untuk meningkatkan keahlian masyarakat Garut, dinasnya akan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian mengadakan pelatihan yang akan dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK).

BLK sendiri, sambung Tedi, saat ini memiliki 7 kejuruan, di antaranya otomotif, bengkel, las, pertanian, garmen, komputer dan yang lainnya.

“Bagi masyarakat yang berminat silahkan mendaftar ke BLK, tidak dipungut biaya, umur juga tidak dibatas,” katanya.

Reporter: Jay
Editor :Mustika

Pos terkait