Kronologi Bentrok Pancoran Versi Forum Warga: Diawali Pembongkaran PAUD

  • Whatsapp
Foto: Lahan sengketa di Jalan Pancoran Buntu 2, jaksel picu bentrokan. (Kadek/detikcom)

JAKARTA,KABARNUSANTARA.ID – Sengketa lahan di Jalan Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan, menimbulkan bentrokan dini hari tadi. Forum Pancoran Bersatu menyebut bentrokan terjadi diawali adanya pembongkaran PAUD di lokasi.

Salah satu anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu, Febrina Monica mengatakan bentrokan pada Rabu (17/3) kemarin terjadi setelah warga meminta excavator untuk keluar dari PAUD. Warga meminta agar PAUD tidak dirobohkan.

Bacaan Lainnya

“Jadi kemarin itu tuntutan kita itu supaya backhoe excavator keluar, soalnya suka main gusur. Kemarin ada rumah warga yang nggak sengaja kegesek sama si excavator, padahal kesaksian anak (pemilik rumah) belum lama baru bangun dari situ,” ujar Febrina ditemui di lokasi, Kamis (18/2/2021),yang dilansir dari DetikNews.com.

Baca Juga : Daftar Sekarang Untuk Kartu Prakerja Gelombang 15, Begini Caranya

Menurut Febrina, warga telah meminta pihak Pertamina untuk tidak menggusur PAUD tersebut untuk kepentingan pendidikan anak-anak korban gusuran.  “PAUD tuh beberapa bulan ini emang diambil alih sama pihak Pertamina, jadi didudukin untuk pos polisi sama pihak Pertamina kalau datang buat survei mereka stay di PAUD. PAUD ada di atas. Warga yang nuntut, anak-anak kan jadi nggak bisa belajar lagi kan nggak tahu mau ke mana. (Menuntut) ke pihak Pertamina sama polisinya untuk keluar dari PAUD,” terang Febrina, Menjelang pukul 16.00 WIB, Rabu (17/3) kemarin, warga akhirnya bisa menempati kembali PAUD tersebut. Warga meletakkan buku-buku dan peralatan belajar-mengajar di PAUD tersebut.

“Jam 3.00 sore tuh ngusir backhoe ke PAUD-nya sekitar sorean. Jam 6.00 sore akhirnya mereka mau keluar, polisi dan Pertamina. Terus kita tempati lagi dan buku-buku semua barang-barang pembelajaran PAUD ternyata udah dibuang, jadi kondisi PAUD kosong-melompong nggak ada lagi buku-buku alat tulis udah ilang,” paparnya.

Febrina melanjutkan, bentrokan terjadi ketika ormas datang ke lokasi. Forum warga terpancing, sehingga bentrokan pun tidak terelakkan.”Jadi beberapa teman-teman solidaritas emang berjaga di PAUD sama di depan. Awalnya karena kepancing yel-yel si PP terus teman-teman siaga, terus polisi kita lihat kan di foto kita mereka dari jam 8.00 malam udah stand by di luar sebenarnya kelihatannya,”paparnya.

Pada saat itu, kata Febrina, ormas tersebut menutup akses warga. Ini juga menjadi salah satu penyebab bentrokan. “Ormas mah emang selalu ngumpul, selalu ada stand by di depan. Forum solidaritas tuh nggak boleh masuk lewat depan dihadang melulu. Jadi temen-temen solidaritas ke situ jalannya selalu muter ke belakang,” tuturnya

 

 

Warga kemudian menuntut ormas tersebut keluar dari lahan sengketa. Namun saat itu, kata Febrina, ormas melempari warga dengan batu sehingga terjadi bentrokan. “Nah pas (ormas) keluar itu mereka ngelempar batu dari jalan, mulai dari situ bentrok,” kata Febrina.

Kapolres Jaksel Kombes Azis Andriansyah sebelumnya menjelaskan bahwa bentrokan terjadi karena ada pihak luar yang datang menutup jalan. “Pada pukul 16.00 WIB ada pihak luar yang datang ke lokasi melakukan aksi unjuk rasa dan menutup jalan,” kata Azis.

Polisi datang ke lokasi untuk mengamankan aksi tersebut. Polisi mengimbau massa agar tidak menutup jalan. “Karena menutup jalan, maka polisi melakukan imbauan agar tidak mengganggu ketertiban,” imbuh Azis. Namun pada malam hari, warga kembali bentrok. Bentrokan di Pancoran Buntu 2 terjadi hingga Kamis (18/3) dini hari.

Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Massa kemudian bubar dan situasi kondusif. detikcom telah menghubungi pihak Pertamina terkait kejadian ini. Namun hingga berita ini dimuat, Pertamina belum memberikan jawaban.

Pos terkait