Kriteria Suatu Daerah Dapat Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka

  • Whatsapp
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dalam Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kebudayaan di Jakarta, Rabu (26/2/2020).(Dok. Kemendikbud) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud Nadiem: Kita Dekatkan Pendidikan dengan Dunia Nyata ", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2020/05/07/201731571/mendikbud-nadiem-kita-dekatkan-pendidikan-dengan-dunia-nyata?page=all. Penulis : Wahyu Adityo Prodjo Editor : Wahyu Adityo Prodjo Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat: Android: https://bit.ly/3g85pkA iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

KABARNUSANTARA.ID – Pemerintah diminta tetap berhati-hati dan mempertimbangkan secara matang, jika memutuskan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 seusai vaksinasi terhadap guru selesai dilakukan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka bisa dimulai setelah vaksinasi Covid-19 pada guru selesai dilaksanakan. Kemendikbud menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap sekitar lima juta guru bisa selesai pada Juni 2021 yang dilansir dari radartasikmalaya.com.

Bacaan Lainnya

“Kalau kita bisa menyelesaikan vaksinasi ini sampai dengan akhir bulan Juni, maka tahun ajaran berikutnya, pada Juli, bisa melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Nadiem di Jakarta, Jumat (26/2/2021). Nadiem menekankan pembelajaran tatap muka di sekolah, harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan selama penularan Covid-19 belum terkendali.

“Pada saat PTM nanti, sekolah harus tetap menerapkan Prokes,” ujarnya. Dia menuturkan pemerintah saat ini tengah berusaha melakukan tindakan cepat, supaya pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan karena pelaksanaan pembelajaran dari jarak jauh dalam jangka panjang bisa mempengaruhi perkembangan anak.

”Esensi dari kebijakan ini, dan kenapa tenaga pendidik itu menjadi salah satu yang prioritas adalah, sudah cukup lama anak-anak kita tidak sekolah tatap muka,” ungkap. Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mendukung target Presiden Jokowi membuka pembelajaran tatap muka di sekolah pada Juli mendatang.

Karena itu, ia mendorong agar vaksinasi bagi lima juta tenaga pendidik harus segera dituntaskan. “Kami menilai target Presiden Jokowi membuka sekolah dan mengadakan pembelajaran tatap muka Juli mendatang harus didukung. Dengan demikian ancaman loss learning bagi anak-anak kita bisa diminimalkan,” jelas Huda.

Huda mengungkapkan pembelajaran jarak jauh sebagai alternatif pola belajar selama pandemi Covid-19 banyak dikeluhkan siswa, guru, maupun orang tua. ”Berbagai kendala mulai dari keterbatasan kuota, minimnya gadget, hingga tidak meratanya akses internet membuat proses pembelajaran jarak jauh tidak berjalan maksimal,” terangnya.

Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, jika pemerintah ingin menggelar PTM pada Juli mendatang, maka harus dipastikan semua sekolah menjalaninya dengan prokes ketat. “Jika PTM mau digelar Juli mendatang, pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap harus memastikan penyiapan PTM pada Juli 2021 secara ketat,” kata Retno di Jakarta, Jumat (26/2/2021).

Menurut Retno, sebelum PTM dimulai, pemerintah harus memas­tikan sekolah sudah menyiapkan infrastruktur dan protokol kesehatan atau standar operasional prosedur (SOP) adaptasi kebiasaan baru (AKB) di satuan pendidikan demi melindungi warga sekolah, terutama peserta didik, mengingat vaksin Covid-19 untuk anak-anak belum tersedia.

“Pastikan 5 siap, yaitu siap daerahnya, siap sekolahnya, siap gurunya, siap orangtuanya, dan siap anaknya. Jika salah satu tidak siap, maka tunda buka sekolah tatap muka karena akan berpotensi menjadikan sekolah sebagai kluster baru,” tuturnya.

Dengan begitu, kat Retno, pihaknya juga mendorong pemerintah untuk merancang pengujian vaksin untuk usia anak agar herd immunity atau kekebalan kelompok terwujud. “Pasalnya, herd immunity sulit terwujud jika hanya pendidik dan tenaga kependidikan yang divaksinasi. Vaksin dimasukan ke tubuh untuk membantu sistem imun mempelajari virus dan melawannya tanpa harus sakit,” pungkasnya.

Pos terkait