GARUT,KABARNUSANTARA. ID- Emat tahun menjabat sebagai kepala SMKN 2 Garut, merupakan waktu yang singkat bagi H. Dadang Johar Aripin, atau akrab dengan sebutan DJ. DJ adalah seorang kepala sekolah yang cukup disegani bawahannya karena sikapnya yang tegas, tapi sangat perhatian terhadap bawahannya, begitu juga kepada anak didiknya.
Sebelumnya DJ cukup lama menjadi kepala di SMKN 1 Garut dan berhasil membangun sarana prasarana sekolah, dengan karya monumental nya wajah sekolah yang dijuluki Gedung Putih, karena tampilannya mirip gedung putih Amerika Serikat.
.
” Saya minta kepada para bapak dan ibu guru di sini untuk mendidik dan menjadikan anak anak berkualitas, beriman dan takwa, juga kemampuan untuk memahami science dan teknologi, sehingga bisa mengisi cita cita negara kita, yaitu Indonesia Emas. pada tahun 2045, ” kata Dadang pada acara seremonial perpisahan dirinya yang menandai akhir pengabdiannya dengan seluruh warga sekolah.
Dadang sendiri akan memasuki masa pensiun sebagai ASN pada Desember 2024. Selanjutnya estafet kepemimpinan SMKN 2 dijabat oleh Plt. Kepala Sekolah, Sumaryana yang juga pernah menjadi tenaga pendidik di sekolah yang lebih dikenal dengan nama STM Negeri itu.
DJ berharap, sepeninggal dirinya, para guru SMKN 2 bisa meningkatkan kualitasnya agar bisa membawa nama sekolah lebih baik dan infrastruktur sekolah yang masih ada beberapa, yang harus ditingkatkan bisa dibenahi.
Ia mengaku ada hal paling berkesan di sekolahnya itu, yakni membawa Pasheman menjuarai Indonesian Got Talent tahun 2022 lalu.
“kesan yang paling berkesan bagi saya, bisa membawa Pasheman Go Internasional. Beberapa negara Eropa dan Asia ada yang mengucapkan selamat kepada kita,” ungkapnya.
Fasilitas lain yang berhasil dibangun di masa kepemimpinan DJ dalam 4 tahun itu, memperluas lapangan upacara menjadi multi fungsi dengan lapangan futsal yang cukup representatif.
” Dulu lapangan upacara itu tidak bisa menampung 2 ribuan siswa di sini, sehingga kalau upacara itu harus digilir. Kalau minggu ini yang upacara murid kelas 2, minggu depannya giliran kelas 1,. Sekarang bisa menampung semua siswa,” tuturnya.
.
Disebutkannya, ide memperluas lapangan upacara itu supaya seluruh siswa yang ada bisa upacara bersama sama, agar para siswa bisa memaknai arti penting upacara dan fasilitas tersebut bisa lebih besar manfaatnya.
Perpisahan yang berlansung meriah namun diwarnai isak tangis kesedian seluruh warga sekolah(Asep Soe).