GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Massa korban banjir bandang Garut kembali mendatangi Gedung DPRD Garut, Jl. Patriot, Garut, Rabu (10/7/2019).
Massa yang tergabung dalam PWKBB (Paguyuban Warga Korban Banjir Garut) diterima sejumlah anggota dewan. Dalam kesempatan itu, para korban menyampaikan lima tuntutan kepada Pemkab Garut lewat DPRD.
Baca juga:
Ratusan Korban Banjir Bandang Cimanuk Kembali Berdemo
Nia Kurniawan, koordinator lapangan aksi, mengatakan, para korban banjir bandang datang ke gedung DPRD untuk kembali menyampaikan tuntutan agar hak-haknya segera dipenuhi.
“Kami datang ke sini hanya untuk menuntut hak kami agar segera dipenuhi,” ujarnya.
Tuntutan tersebut, lanjut, Nia, pertama, pembangunan permukiman dan rumah tapak sebanyak 435 unit berikut sarananya agar selesai sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat yaitu tanggal 23 September 2019.
“Kedua, cairkan bantuan dana usaha kecil menengah (UKM) yang melalui kelompok dan perorangan dengan batas waktu yang ditentukan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Garut,” ujarnya.
Ketiga, lanjut Nia, cairkan dana untuk perlengkapan rumah tangga sebesar 3.000.000 dan jaminan kesehatan bagi warga korban banjir bandang tanggal 20 September 2016. Keempat, perbaikan hulu DAS Cimanuk harus terus dilakukan dan tutup bangunan-bangunan ilegal yang berada di wilayah hutan lindung.
“Bangunan-bangunan tersebut menjadi salah satu penyebab banjir bandang 20 September 2016 lalu,” katanya.
Nia mengungkapkan, bencana itu tak hanya mengakibatkan kerugian harta tapi juga kehilangan nyawa. “Banjir bandang mengakibatkan warga meninggal dunia 37 orang, dan 20 hilang,” bebernya.
Baca juga:
Banjir Lumpur Terjang Cijolang Garut
Tuntutan kelima, tegas Nia, cairkan dana kerohiman sebesar 1.500.000 bagi warga korban banjir bandang kategori bangunan rusak ringan yang sudah dijanjikan oleh Pemkab Garut.
Aksi massa korban banjir bandang berlangsung tertib. Sejumlah ibu rumah tangga ikut serta dalam aksi. Sambil membawa spanduk yang berisi berbagai tulisan, sekali-kali mereka meneriakan yel yel.
Reporter: MD Sumarna
Editor: Mustika
2 Komentar