Mahasiswa Mendesak APBD Garut Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat

GARUT,KABARNUSANTARA.ID- Perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), mendesak Pemerintah Kabupaten Garut agar mempergunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kepentingan masyarakat.

Desakan itu disampaikan para mahasiswa pada acara Diskusi Publik bertema ” Membedah Strategi Pemerintah Kabupaten Garut Dalam Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Kab Garu), yang dilaksanakan di salah satu kafe di Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat (29/05/2025).

Dalam acara yang dihadiri Anggota DPRD Garut dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Yudha Puja Turnawan itu, para mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya, eksekutif diminta lebih serius dalam melakukan akselerasi Indeks Pembangunan Manusia.

Kemudian, menuntut untuk melakukan penguatan integritas dan akuntabilitas demi terwujudnya Garut yang berkeadilan dan berkeadaban. Menuntut menindaklanjuti apabila ditemukan adanya anggaran untuk penopang yang tidak direalisasikan secara optimal, DPRD mempunyai usulan khusus untuk peningkatan IPM.

Selanjutnya mahasiswa mendesak peran legislatif untuk memaksimalkan dan memperhatikan perputaran anggaran dalam konteks peningkatan IPM.
Terakhir mereka meminta DPRD untuk mengoptimalkan peran pengawasan terhadap kinerja eksekutif.

” Seperti kita ketahui IPM Kabupaten Garut ini sangat rendah, sangat lemah. Kami berharap seluruh pemangku kebijakan, atau stakeholders ikut terlibat dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia ini,”tegas Ketua PC IMM Garut, Hegar Albukhori usai Diskusi
.
Hegar mengatakan, Yudha sengaja diundang dalam acara Diskusi Publik yang diinisiasi 3 organisasi kemahasiswaan tersebut, karena Ketua DPC PDIP Garut itu dianggap paling konsen dalam kegiatan sosial., dan memiliki kaitan langsung dengan peningkatan IPM Garut.

Kegiatan mahasiswa yang digagas GMNI, IMM dan KAMMI ini mendapat respon positif dari Anggota Komisi IV DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan.

” Saya apresiasi keresahan para mahasiswa yang menginginkan adanya peningkatan IPM di Kabupaten Garut. Makanya saya datang memenuhi undangan teman teman,” katanya.

Yudha berjanji, akan meneruskan aspirasi mahasiswa terkait IPM tersebut kepada pimpinan di DPRD, dan kepala daerah. Sebab katanya, IPM ada hubungannya dengan rata rata lama sekolah, pendidikan dan juga angka harapan hidup yang terkait erat dengan kualitas hidup manusia, dan juga laju pertumbuhan ekonomi

” Barusan teman teman mahasiswa mengajukan tuntutan agar APBD Garut ini difokuskan untuk peningkatan IPM. Tentunya hal ini akan kami sampaikan kepada fraksi yang lain dan kepala daerah karena memang harus lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Menurutnya, Untu IPM bidang kesehatan saja, itu masih terkendala oleh misalnya fasilitas kesehatan seperti jumlah Puskesmas yang belum sebanding dengan jumlah penduduk dan luasnya wilayah Kabupaten Garut yang begitu luas.

” Jumlah Puskesmas itu belum ideal, Puskesmas itu minimal harusnya ada 140, di kita baru 67. Itupun yang memiliki poned (fasilitas kegawatdaruratan) baru 30,” ungkapnya

Sedangkan IPM di bidang pendidikan yang juga masih lemah, Yudha merinci jumlah sekolah dasar (SD) baru 1500 an dan jumlah SMP Negeri yang juga belum ideal. Akibatnya terjadi kasus pendidikan tuntas muda

” Standar minimal pelayanan pendidikan di kita masih tuntas muda, sehingga masih belum ideal. Tentu ini keresahan kawan kawan bagaimana APBD tidak habis untuk belanja pegawai. APBD harus difokuskan untuk peningkatan rata rata lama sekolah,” ucapnya.

Dengan demikian katanya, harus ada penambahan ruang sekolah. Karena angka partisipasi murni SMO baru sekitar 76 persen, sehingga terdapat 20 persen lebih siswa tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMP.

” Tentu ini menjadi keresahan kita semua, sehingga bagaimana APBD Garut ini bisa optimal dipergunakan untuk peningkatan pendidikan dan kesehatan,” imbuhnya.

Ia berharap semua legislatif dan eksekutif untuk fokus perhatian pada peningkatan IPM dan tidak alergi terhadap kritikan demi tercapainya IPM yang baik. (Az)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan