Kaum Muda Garut Sepakat Bantu Palestina Dalam Bencana Kemanusiaan

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Agresi Israel terhadap bangsa Palestina yang telah terjadi sejak puluhan tahun lalu ltanpa penyelesaian dan kembali memuncak di penghujung Bulan Ramadhan tahun ini, dinilai sebagai sebuah bencana kemanusiaan.

Bahkan hal itu telah disepakati oleh kalangan muda Kabupaten Garut, Jawa Barat dalam Diskusi Publik bertajuk “Pemuda Garut Bersama Palestina” yang digelar oleh Gema Keadilan, Sabtu (22/5/21) malam di Cafe Up Normal, yang menghadirkan tokoh-tokoh muda Kabupaten Garut.

Bacaan Lainnya

Yusuf Musafa, LC Ketua Gema Keadilan Kabupaten Garut, melihat, bangsa Indonesia sepakat bahwa aksi Israel menyerang warga sipil Palestina di Masjidil Aqsa dan mengusir warga Palestina dari Syeih Jarrah adalah tindakan tidak berprikemanusiaan dan sebagai sebuah bentuk penjajahan yang tentunya ditentang keras oleh bangsa Indonesia.

“Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) telah menegaskan bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan,” kata Yusuf yang menjadi moderator Diskusi Publik.

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, U. Basuki Eko yang menjadi narasumber diskusi melihat, aksi solidaritas generasi muda Indonesia, khususnya di Garut terhadap bangsa Palestina cukup besar. Karena, semua melihat apa yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

“Solidaritas , tidak bisa lepas dari sejarah panjang hubungan Indonesia dan Palestina yang turut mendukung kemerdekaan Indonesia di dunia internasional. Karenanya, sikap pemerintah Indonesia terkait masalah ini cukup tegas mengecam dan mengutuk agresi Israel terhadap Palestina,” jelas Eko.

Sedangkan Okeu M Hadits, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Garut yang juga jadi pembicara yang sama dalam diskusi tersebut mengapresiasi diskusi publik kalangan muda yang diadakan Gema Keadilan sebagai sebuah upaya menyamakan persepsi kalangan muda terhadap apa yang terjadi di Palestina.

“Saya kira perlu kembali digelar acara seperti ini dalam konteks yang lebih besar hingga penggalangan dana bersama,” harap Okeu.

Ia juga menilai apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina, membuat semangat perlawanan muncul. Namun, perlawanan yang paling memungkinkan saat ini bagi generasi muda Indonesia, adalah dengan membantu perjuangan bangsa Palestina lewat donasi.

“Mininal kita bisa menjadi setetes air bagi perjuangan mereka kalau tidak bisa menjadi lautan atau sungai yang mengalir,” tegasnya.

Yudha Puja Turnawan, Ketua DPC PDIP Kabupaten Garut yang juga menjadi narasumber diskusi menegaskan, soal nasib bangsa Palestinasi saat ini, sikap bangsa Indonesia telah cukup tegas mengecam dan mengutuk keras Israel, sikap tegas ini telah disuarakan bangsa Indonesia sejak era Presiden pertama Soekarno hingga Joko Widodo saat ini.

Yudha juga menyetujui aksi nyata mendukung Palestina saat ini yang bisa dilakukan bangsa Indonesia termasuk pemuda salahsatunya lewat donasi. Namun, Yudha mengingatkan agar donasi disampaikan lewat lembaga yang tepat.

“Kementerian Sosial sudah merekomendasikan dua lembaga untuk penyaluran bantuan ke Palestina, salahsatunya ACT,” kata Yudha yang secara simbolis juga langsung menyerahkan donasi kepada ACT di acara tersebut.

Mewakili kalangan pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) kabupaten Garut, Dasep Badrusalam menegaskan, HIPMI bersepakat membantu perjuangan bangsa Palestina lewat doa dan donasi.

“Roda ekonomi rakyat Palestina harus tetap berjalan, mereka juga tidak boleh berhenti berusaha, mereka tidak boleh bergantung pada bantuan,” katanya.

Pembicara lainnya, Ari Maulana Karang, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Garut merasa, apa yang dilakukan Israel merupakan sebuah kejahatan kemanusiaan yang dilakukan secara struktural dan massif. Karena, mereka juga menyasar kantor media jadi target penyerangan sebagai sebuah upaya menutup mata dunia atas apa yang dilakukan Israel pada bangsa Palestina.

Meski demikian, Ari melihat banyak hikmah yang bisa diambil bangsa Indonesia saat ini, dimana aksi-aksi solidaritas yang dilakukan saat ini, setidaknya bisa mempersatukan generasi muda dati berbagai latar belakang organisasi hingga agama.

“Tinggal bagaimana menjaga kebersamaan dalam aksi solidaritas ini bisa membangun bangsa dan memperkuat kesatuan dan persatuan,” pungkasnya. (*)

Pos terkait