Jadi “Driver” Ojek Online di Garut, Pendapatan Agil Bikin Iri

  • Whatsapp
Agil Afandi, pengemudi ojek online warga Tarogong Kidul, Garut (foto: Ihsan Gatot/Kabar Nusantara)

GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Ingin tahu berapa pendapatan driver ojek online di Garut? Ini penjelasan Agil Afandy (38), driver ojek online alias ojol warga Komplek Nusa Indah, Desa Jayaraga, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut yang bikin iri.

Hadirnya transportasi berbasis online, memang membawa perubahan positif bagi Agil. Mantan karyawan sebuah pabrik di Bekasi ini, selain bisa meraih pendapatan ratusan ribu per hari, dengan menjadi driver ojek online juga bisa kumpul dengan keluarga setiap waktu.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, enam tahun Agil bekerja di sebuah pabrik di Bekasi. Begitu muncul ojol, ia memutuskan untuk beralih profesi. Agil pun mendaftar pada sebuah perusahaan ojol dan diterima.

“Enam tahun saya kerja buruh pabrik di Bekasi, tapi sejak adanya ojek online, saya berhenti dan coba daftar jadi driver,” ujar Agil pada Kamis (4/4/2019) di tempat tongkrongannya di Garut Kota.

Baca juga :

“Pemilih Berdaulat Negara Kuat” KPU RUN 2019, Diikuti Ribuan Peserta

Gebyar Pesona Garut Dimulai, 206 Ekor Burung Pipit Dilepas ke Langit Bebas

Agil menerangkan, dengan menjadi driver online ia bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Ia menyebut, sehari dapat mengantongi pendapatan sekitar Rp 250.000.

“Ya alhamdulillah cukup meningkat-lah penghasilan, kalo dulu saya mungkin sebulan sekali baru bisa pulang dan terima gaji, sekarang bisa tinggal lagi sama istri dan kasih jajan anak setiap hari. Kalo ditotal per bulan sih bisa 2 kali lipat dari gaji di pabrik dulu,” terangnya.

Memiliki rumah yang berdekatan dengan sejumlah sekolah dan perkantoran, membawa keuntungan tersendiri bagi Agil. Lokasi rumah yang strategis tersebut membuat ia kebanjiran konsumen setiap hari. Menurutnya, jam kerjanya sebagai driver ojol sekitar 8-9 jam. Dengan rentang waktu tersebut ia bisa menyelesaikan target penumpang yang ditetapkan perusahaannya.

“Setiap hari saya turun sekitar jam 6 pagi. Sambil antar anak saya sekolah, saya nyalain aplikasinya. Tetangga-tetangga juga sering order, kalo pagi biasanya antar ke tempat kerja. Rata rata sampai jam 4-5 sore-lah saya tutup poin,” jelas Agil.

Agil bersyukur, profesi sebagai driver ojol bisa meningkatkan ekonomi keluarganya. “Untung teknologi sekarang sudah canggih, walaupun harus jadi tukang ojek dan turun ke jalan, apalagi sekarang berat kan musim hujan. Ya syukur deh sekarang bisa kasih nafkah keluarga tanpa harus keluar kota,” ujarnya.

Agil tidak bergabung dalam komunitas – komunitas ojol yang ada di Kabupaten Garut. Meski demikian kegesitannya dalam urusan menyelesaikan poin dan pelayanannya terhadap kosumen jangan diragukan.

Reporter: Ihsan
Editor : Mustika

Pos terkait