Deden Hamdani, Guru MTs Negeri 2 Garut Menggebrak Betawi Lewat Pameran Lukisan

  • Whatsapp
Deden Hamdani (ketiga dari kiri) guru MTs Negeri 2 Garut dalam pembukaan pameran bertema Betawi dan Jakarta di Fairmont Hotel, Jakarta, 28 Mei 2019 lalu. (Foto : Istimewa)

GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Deden Hamdani, guru mata pelajaran Seni Rupa MTs Negeri 2 Garut atau MTs Negeri Cibatu, tak hanya sekedar guru seni rupa. Laki-laki berkaca mata ini juga ternyata pelukis hebat.

Bacaan Lainnya

Kini Deden sedang menggebrak Betawi dengan karya-karyanya lewat pameran di Fairmont Hotel, Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta, bersama Ahmad Nasrullah dan Sarnadi Adam. Pameran tiga pelukis ini digelar sejak 28 Mei hingga 29 Juli 2019 yang akan datang.

Siapa Deden Hamdani?

Deden lahir dan besar di Jakarta, tempat di mana peradaban Betawi eksis dan berkembang. Deden tentu menjadi bagian dari eksistensi Betawi yang diharapkan terus ajeg mengawetkan jati diri kebetawiannya lewat lukisan.

Oleh karena itu, meskipun sekarang Deden tinggal di Garut, namun predikat sebagai pelukis Betawi tetap melekat dengan dirinya. Ia tinggal di Garut karena menjalankan tugas negara yakni mengajar di MTs Negeri 2 Garut.

Baca juga:

Baznas Garut akan Jadi Percontohan di Jabar

Sarnadi Adam sendiri, yang sekarang pameran bareng dengan Deden di Fairmont Hotel dikenal sebagai Maestro Lukis Betawi yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sementara Ahmad Nasrulloh, juga pelukis Betawi yang hampir seangkatan dengan Deden.

“Pameran ini menjadi sejarah penting buat seni lukis di Betawi,” kata Sarnadi dalam pembukaan tanggal 28 Mei lalu seperti ditulis Majalah Betawi(@majalahbetawi).

Deden Hamdani (Foto: Istimewa)

Pameran ini, lanjutnya, bentuk kaderisasi untuk mengangkat pelukis muda Betawi agar dapat makin dikenal.

“Ahmad Nasrullah dan Deden Hamdani adalah lulusan jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta. Keduanya pernah saya didik di UNJ,” ungkap Sarnadi lagi.

Hadir dalam acara pembukaan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jakarta Barat, Ahmad Syarofi, dan sejumlah budayawan Betawi.

Dalam pameran itu Deden membawa 10 karyanya. “Karena keterbatasan ruangan, hanya enam lukisan yang dipamerkan,” kata Deden kepada kabarnusantara.id, Minggu (9/6/2019).

Pameran merupakan salah satu media bagi Deden untuk mengenalkan karya-karyanya. Sejumlah pameran besar yang pernah diikutinya di antaranya di hotel Sari Pan Pacifik, di Galeri Kemang, kemudian Biennale Art Jakarta.

“Dan terakhir ini di hotel Fairmont Senayan,” ujarnya.

Yang membanggakan, ternyata para turis mancanegara pun meminati karya-karya Deden. Sejumlah karya guru Mts Negeri 2 Garut ini kini berada di Korea, Australia dan negara lainnya.

“Lukisan saya yang koleksi rata rata dari WNA, yang di Sari Pan Pacifik orang Korea, yang di Kemang WNA Australia,” kata Deden.

Baca juga:

PNS Garut Bintangi “John Wick: Chapter 3” yang Sedang Diputar di Bioskop XXI

Keberadaan Deden tentu membawa kebanggaan tersendiri bagi MTs Negeri 2 Garut. Jika masyarakat Betawi berharap Deden menjadi penguat eksistensi kebudayaan Betawi, maka MTs Negeri 2 berharap Deden menularkan kehebatannya kepada anak didiknya dalam bidang seni lukis.

Sementara itu, salah seorang teman Deden di MTsN 2 Garut yang enggan disebut namanya mengatakan, Deden merupakan pelukis yang religius dengan kepekaan sosial yang tinggi.

“Ia pernah menggelar pameran lukisan kemudian semua hasilnya ia sumbangkan untuk pembangunan masjid,” kata sang guru itu.

Reporter : RM
Editor : Mustika

Pos terkait