GARUT, KABARNUSANTARA.ID — Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut Jujun Juansyah Nurhakim menyatakan bahwa sebanyak 40 Persen kendaraan pengangkut sampah yang ada di Kabupaten Garut sudah tidak layak untuk beroperasi.
Dengan kondisi ini, perlu adanya peremajaan armada sampah untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan sampah di berbagai wilayah di Kabupaten Garut.
“Total ada 40 armada sampah, hampir 40 persennya atau 16 armada sudah tidak layak dan sering mengalami masalah teknis yang menghambat proses pengangkutan, jadi perlu peremajaan,” ujar Jujun kepada wartawan di kantornya, Senin (14/10/2024).
Untuk peremajaan tersebut, kata Jujun, Dinas Lingkungan Hidup Garut mengestimasi anggaran sekitar lebih dari Rp10 miliar.
“Setiap dump truck baru diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp700 juta. Dengan jumlah kendaraan yang harus diremajakan, anggaran total yang dibutuhkan mencapai lebih dari Rp10 miliar,” lanjutnya.
Selain itu, masalah keterlambatan pengangkutan sampah sering terjadi karena kendaraan yang mogok atau memerlukan perbaikan.
“Kendala ini menyebabkan pengangkutan sampah yang seharusnya selesai pada pukul 7 hingga 8 pagi, di beberapa wilayah tertunda hingga siang hari,” kata Jujun Juansyah.
Saat ini, Jujun, DLH Kabupaten Garut baru melayani 13 kecamatan dari total wilayah Garut, dengan jalur utama layanan yang hanya mencakup area protokol.
Jujun menyebutkan bahwa untuk meningkatkan layanan pengangkutan sampah, selain memperbanyak armada, diperlukan juga peningkatan anggaran operasional, termasuk untuk honor petugas kebersihan dan bahan bakar.
Lebih lanjut, DLH Garut sedang merintis rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru sesuai dengan rencana induk, yang mencakup lima TPA di berbagai wilayah Garut.
“TPA Pasir Bajing yang saat ini ada masih bisa digunakan hingga 15 tahun ke depan, namun kami juga sedang merencanakan pengadaan TPA baru di wilayah Cibalong untuk melayani kecamatan-kecamatan di selatan Garut,” jelasnya.
Dengan langkah-langkah peremajaan armada dan pengembangan TPA, DLH Garut berharap dapat meningkatkan kinerja pengelolaan sampah hingga mencapai 60 persen dari kondisi saat ini yang baru mencapai 33 persen. (*)