Kerusakan Cimanuk Semakin Masif, Yayasan Tangtudibuana Bentuk Voluntir Sungai

Yayasan Tangtudibuana saat melatih pengarungan sungai kepada para voluntir sungai di Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Kerusakan Sungai Cimanuk semakin masif dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal ini terlihat dari bencana hodrometeorologis seperti banjir bandang dan longsor yang terjadi hampir setiap tahun di Kabupaten Garut.

Melihat kondisi ini, Yayasan Tangtudibuana membentuk dan melatih para voluntir sungai. Para voluntir ini nantinya bertugas selain bisa melakukan advokasi sungai, juga bisa mengkampanyekan kepada masyarakat bahwa Sungai Cimanuk adalah tempat bermain yang indah.

Bacaan Lainnya
banner 300600

“Para voluntir sungai ini kita latih selama tiga hari. Pelatihan menyangkut keterampilan pengarungan sungai dan lainnya,” ujar Ketua Yayasan Tangtudibuana Aa Ebit Mulyana kepada wartawan, Minggu (15/12/2024).

Ebit menerangkan, Yayasan Tangtudibuana membentuk voluntir sungai sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap kerusakan Sungai Cimanuk yang semakin masif dan mengakibatkan terjadinya bencana alam, seperti banjir bandang dan longsor.

“Fakta kerusakan Sungai Cimanuk ini salah satunya disebabkan alih fungsi lahan dikawasan hulu dan sistem managemen pengelolaan lahan yang kurang baik,” terangnya.

Kerusakan Sungai Cimanuk ini, kata dia, tentunya erat kaitan dengan kebijakan pemerintah dan tata sosial budaya yang semakin materialistik atau lebih mementingkan aspek ekonomi tanpa ada keseimbangan dan menghormati aspek ekologi atau keberlanjutan lingkungan hidup.

Ebit menerangkan, Permasalahan Sungai Cimanuk ini bukan hanya terjadi di hulu saja, tetapi terjadi hampir di sepanjang aliran sungai. Seperti sampah, pencemaran air, serta kerusakan-kerusakan bantaran dan sempadan sungai yang semakin masif.

“Kerusakan ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan ekosistem air Cimanuk, padahal ekosistem air sungai dan sekitarnya adalah jaminan keberlanjutan air Sungai Cimanuk kedepan,” terangnya.

Dengan adanya kerusakan Sungai Cimanuk ini, kata dia, tentu berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, berkurangnya air untuk sawah, kolam, peternakan, bahkan berkurangnya air untuk kebutuhan rumah tangga.

“Kerusakan air ini juga berdampak pada kesehatan masyarakat,” terangnya.

Ebit menambahkan, dengan kondisi Sungai Cimanuk yang sudah mengalami kerusakan ini, Yayasan Tangtudibuana mencanangkan dan mengajak seluruh pihak untuk secara intensif menjaga Sungai Cimanuk sesuai kapasitas dan kewenangannya masing-masing. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan