kabarnusantara.id – Garut merupakan Kabupaten yang enerjik yang terus berbenah untuk mempersiapkan dirinya menjadi Kabupaten yang berwawasan international. Potensi-potensi sumber dayanya baik alam maupun manusianya terus digali untuk menghadapi tantangan global di saat ini dan dimasa yang akan datang. Hal tersebut diungkapkan Pjs Bupati Garut, Koesmayadi Tatang Padmadinata, saat membuka perlombaan lari Indonesia Trail Running Race Series Goat Run 2018 Gunung Guntur di lapangan Setda Kabupaten Garut, Minggu (08/04).
“Melalui event Goat Run Trail Running Series 2018 ini, Pemerintah Kabupaten Garut bersama Go Adventure menyelenggarakan lomba lari yang terdiri dari seluruh masyarakat Garut, Indonesia dan dunia untuk melihat lebih dekat keunikan, kelebihan, kerapihan, kehebatan, kenyamanan serta keramahan masyarakat Garut. Kedepan, Garut mudah-mudahan menjadi alternatif wisata olahraga,” ungkap Pjs Bupati Garut dalam sambutannya.
Sementara Yazid Vedian, Race central Goat Run mengatakan, melalui Goat Run Trail Running Series 2018 ini, kami ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan destinasi untuk adventure sport tourism. Pada saat yang bersamaan juga mencari potensi atlet trail running baru untuk mewakili Indonesia dalam perlombaan kelas dunia.
“Event ini didukung oleh Pemerintah Daerah setempat dan sponsor lainnya. Kami berharap, kedepan kabupaten ini bisa menjadi alternatif wisata olahraga dan keluarga di Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Gunung Guntur dipilih kembali sebagai destinasi awal perlombaan dengan kategori yang disediakan, yaitu long (35) dan short (20) dengan elevasi lebih dari 2.249 mpdl (meter di atas permukaan laut),” ungkap Yazid.
Yazid melanjutkan, sebagai wilayah tropis yang dikelilingi pegunungan, Garut memiliki potensi wisata alam yang dengan medan yang spektakuler. Selain variasi medan, tentunya para pelari juga disuguhkan pemandangan yang indah serta keramahan penduduk sekitar dalam menjamu.
“Perlombaan diikuti 350 peserta dengan menggunakan garis Start dan Finish di halaman lapangan Setda untuk menempuh jalur Gunung Guntur. Selain penduduk lokal, peserta juga berasal dari Sumatera, Kalimantan, warga asing dari Jepang, Inggris, Slovakia, dan lainnya. Adapun para juara lomba untuk kategori 35K Master Man diraih oleh Ando warga Jepang, kategori 20K Master Women oleh Febriastuty asal Jakarta,” jelas Yazid.
Yazid menambahkan, seri berikutnya Slamet Trail Run menawarkan kategori jarak 15K dan 21K pada Juli 2018. Sama halnya dengan Goat Run Trail Running, imbuh Yazid, event ini juga menuntut kesiapan fisik yang matang dari pesertanya. Sebab, peserta akan lari lintas alam melewati medan yang beragam. Mulai dari bukit yang menanjak, jalan setapak, hingga melewati pedesaan di lereng Gunung, pungkasnya.
Selain Pjs Bupati Garut, acara Indonesia Trail Running Race Series Goat Run dihadiri pula oleh Forkopimda Kabupaten Garut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Drs Kuswendi M Si, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, H Budi Gan Gan SH M Si, instansi vertikal dan seluruh peserta lomba. (Igie)