Smart Kampung Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Masyarakat dalam Penggunaan Teknologi sebagai sarana Perekonomian.

  • Whatsapp

BANYUWANGI, KABARNUSANTARA.ID – Lemahnya kemampuan masyarakat dalam penggunaan teknologi merupakan masalah yang masih sering terjadi di daerah di seluruh Indonesia. Hal ini menyebabkan kurangnya responsibilitas masyarakat dalam mengikuti perkembangan global. Tentunya dalam fenomena ini pemerintah berinovasi untuk dapat membangun perkembangan teknologi untuk tumbuh pada masyarakat daerah secara merata. Salah satu inovasi yang telah dilakukan pemerintah daerah yakni Aplikasi Smart Kampung di Kabupaten Banyuwangi. Aplikasi ini telah diluncurkan oleh Bupati Banyuwangi Azwar Anas pada 31 Mei 2016.

Hal tersebut memberikan motivasi bagi mahasiswa S1 Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur, yakni Adinda Rizka Amalia untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas Smart Kampung dalam mendukung perkembangan perekonomian dengan indikator keberhasilan Smart Economy pada masyarakat Desa Ketapang Kabupaten Banyuwangi. Dengan bimbingan Vidya Imanuari P., S.AP., M.AP, mahasiswa telah berhasil mendapatkan temuan penelitian.

Bacaan Lainnya

“Alasan memilih penelitian mengenai aplikasi Smart Kampung dengan indikator Smart Economy karena belum adanya penelitian secara mendalam pada indikator tersebut.” ujar Adinda Rizka Amalia, di FISIP, Kamis (11/1).

Adinda menjelaskan belum ada penelitian yang dilakukan pada aplikasi Smart Kampung dalam indikator keberhasilan Smart Economy. Pada penelitian ini mahasiswa menggunakan tujuh indikator keberhasilan Smart Economy menurut Giffinger, yakni Innovative Spirit, Entrepeneurship, Economic Image & Trade Marks, Productivity, Flexibility of Labour Market, International Embeddedness, Ability to Transfrom. Dengan menggunakan indikator tersebut mahasiswa berhasil menemenukan hasil penelitian bahwa dari tujuh indikator tersebut ada yang telah berhasil dan ada yang belum berhasil.

“Saya merasa kesulitan kalo promosi lewat online, pengetahuan saya dalam menggunakan Handphone juga masi kurang. Jadi saya lebih memilih memasarkan produk secara langsung (offline).” ujar Ibu Tina sebagai pelaku UMKM.

Salah satu masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan masyarakat dalam penggunaan teknologi. Kurangnya kemampuan dalam penggunaan teknologi ini tentu sangat mempengaruhi masyarakat dalam melakukan perekonomian karena pada saat ini perkembangan teknologi dan pereknomian saling berhubungan. Saat ini masyarakat dituntut untuk mampu dalam penggunaan teknologi karena sebagai sarana masyarakat dalam memasarkan produk mereka secara luas.

Namun, meskipun adanya hambatan diatas tidak membuat masyarakat Desa Ketapang berhenti dalam berkarya. Masyarakat Desa Ketapang masih terus berinovasi dan membuat merk dagang mereka secara mandiri. Hal tersebut tentu didukung dengan adanya Aplikasi Smart Kampung. Aplikasi Smart Kampung membantu masyarakat dalam melakukan izin dagang. Izin dagang sangat berpengaruh bagi masyarakat Desa Ketapang untuk dapat memasarkan produk mereka. Masyarakat Desa Ketapang yang belum mampu memasarkan produk mereka secara online memiliki trobosan dengan memasarkan produk mereka kepada supermarket di Banyuwangi. Pemasaran produk ini dilakukan oleh masyarakat secara kongsi dagang atau biasa yang disebut dengan menitipkan barang.

Pos terkait