GARUT, KABARNUSANTARA.ID.-
Sejumlah pihak menyayangkan sikap Kementerian Agama Kabupaten Garut yang membiarkan begitu saja Organisasi organisasi mitra Kemenag memperlihatkan ketidaknetralannya dalam pelaksanaan pilkada Garut 2024.
Padahal, organisasi mitra tersebut merupakan patner Kemenag dalam pelakasanaan berbagai program yang didanai oleh pemerintah. Dengan demikian, sangat dimungkinkan program program yang didanai pemerintah tersebut bisa dijadikan alat untuk mempengaruhi sikap pemilih pada pilkada Garut 2024.
Berdasarkan temuan di lapangan, sejumlah Organisasi Mitra (Ormit) tersebut juga memproduksi alat peraga kampanye untuk paslon no 01, Helmi – Yudi, berupa cangkir maupun kaos bertulisan kalimat propaganda untuk pasangan Helmi – Yudi. Dan sebagian lainnya secara terbuka mendeklarasikan dukungan untuk paslon 01.
Menanggapi hal tersebut, Kasie PD PONTREN Kemenag Garut, H. Abdul Munir, tak menyangkal organisasi organisasi mitranya itu melakukan kampanye untuk paslon tertentu. Namun demikian, Munir mengaku sudah mengingatkan, agar mereka bersikap netral.
“Tapi kewenangan kami hanya sebatas itu, sekedar mengingatkan. Kan mereka bukan ASN, jadi tidak ada aturan yang melarang mereka memihak ke paslon tertentu,” kata Munir saat dihubungi melalui hand phone, Selasa, (12/11/24).
Lebih lanjut, Munir menyebut, organisasi mitra, seperti FKDT, FPP, FKPQ, dan Penyuluh Agama, memang selama ini menjadi mitra dalam penyaluran program yang didanai oleh Kementerian Agama.
Jurnalis : Slamet Timur