Desi Bersyukur Dapat Bantuan dari Pemerintah, Tati Susah Payah Jadi Tulang Punggung Keluarga

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Pasca pemberitaan yang dimuat di www.kabarnusantara.id sebelumnya Desi mengucapkan terimakasih dengan adanya respon cepat dari pihak pemerintah yang telah memberikan bantuan sembako berupa beras, telur dan mie instan untuk membantu meringankan beban hidupnya.

Pemberian bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Camat Banyuresmi, Kepala Desa Sukaraja TNI dan Polri pada hari Selasa 10 Agustus 2021 Desi sebelumnya mengungkapkan bahwa dirinya belum sama sekali menerima bantuan selama pandemi Covid 19.

Bacaan Lainnya

“Saya ucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan pemerintah kepada kami, tentu ini sangat membantu kami untuk bertahan hidup,” ujarnya kepada media.

Namun selain Desi, nasib buruk yang sama dirasakan oleh Tati warga asal Kampung Pasir Leunca, RT 001 RW 011 Desa Sukaraja Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kondisi Tati saat ini telah menjanda akibat ditinggal mati suaminya satu tahun lalu dengan beban mengurusi 3 orang anak selama pandemi Covid 19.

Saat diwawancarai Tati mengaku sama sekali belum pernah tersentuh bantuan dalam bentuk apapun. Ia merasa layak menerima bantuan, dengan alasan bukan karena terdampak pandemi covid 19, melainkan kondisi keluarganya mengalami kesulitan ekonomi berkepanjangan sejak ditinggal suaminya.

“Saat ini saya masih mengontrak, ya untuk menghidupi keluarga juga harus bersusah payah, saat ini juga saya yang menjadi tulang punggung keluarga,” paparnya.

Diketahui Tati untuk menutupi kebutuhan sehari-hari ia rela kerja serabutan walaupun dengan kondisi penghasilsn tidak pasti, terkadang ia terpaksa harus meminjam kesana kemari untuk menutupi kekuranganya termasuk ke bank emok.

“Kami hanya bisa mencoba mengetuk hati pemerintah agar lebih peka terhadap nasib rakyatnya, apalagi di situasi seperti sekarang pandemi covid 19 yang begitu berat dirasaknya,” harapnya.

Pemerintah hingga saat ini telah meluncurkan berbagai program bansos seperti PKH, BPNT, BST bahkan BLT atau yang anggaranya dari Dana Desa tapi dengan banyaknya anggaran dan program bansos tersebut, masih saja ada sebagaian masyarakat yang belum tersentuh.

“Saya tidak merasakan manfaatnya. Yang salah dimana, kurang miskin apa lagi saya,” Sambung Tati.

Tati juga berpesan kepada pemerintah sebagai upaya menyelesaikan masalah ini untuk setiap pemberian bantuan apapun terhadap keluarga kurang mampu diharapkan bisa lebih teliti agar bantuan tersebut bisa tepat sasaran, terutama bagi RT atau RW dan Desa atau Kelurahan yang mengetahui kondisi masyarakat disekitarnya jangan hanya meberikan bantuan pada keluarga dan kerabatnya saja.

Reporter : Hari Suhud

Pos terkait