Dari Konflik Trump vs Elon Musk Ancam Keberlangsungan Misi NASA di Luar Angkasa

Elon Musk dan Donal Trump

LOS ANGLES, KABARNUSANTARA.ID – Pasca konflik terbuka antara Presiden AS Donald Trump dan CEO SpaceX Elon Musk dikatakan memiliki dampak langsung terhadap masa depan program angkasa luar di Amerika Serikat.

Dari laporan BBC pada Senin (9/6/25), NASA telah mengajukan anggaran baru yang mengurangi hampir setengah dari dana proyek ilmiah mereka, yang menimbulkan kekhawatiran akan pembatalan 40 misi penting, baik yang sedang dalam tahap pengembangan maupun yang sudah aktif di luar angkasa.

Kondisi ini semakin buruk dengan adanya ancaman Trump untuk membatalkan kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Musk. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena NASA sangat bergantung pada roket Falcon 9 milik SpaceX untuk mengangkut kru dan pasokan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), serta proyek ambisius Starship yang direncanakan untuk mengangkut astronot ke Bulan dan Mars.

Dari 40 misi yang mungkin dibatalkan, beberapa di antaranya sangat vital untuk ilmu pengetahuan dan pengawasan lingkungan Bumi. Misi-misi seperti Mars Sample Return (MSR), DAVINCI, VERITAS, Juno, New Horizons, serta dukungan untuk misi ESA ke Mars dan Venus termasuk dalam daftar yang terancam terkena pemangkasan.

NASA mengungkapkan bahwa usulan pemotongan ini dimaksudkan untuk mengalihkan fokus lembaga ke dua misi utama: eksplorasi Bulan dan Mars. Satu-satunya sektor yang mendapatkan tambahan dana adalah misi Mars, yang menerima tambahan sebesar USD 100 juta.

Namun, banyak ilmuwan berpendapat bahwa langkah ini sangat berisiko. Dr. Simeon Barber dari Open University menyatakan bahwa ketidakpastian politik dan keputusan mendadak seperti ini dapat memberikan “dampak mendinginkan” terhadap ambisi ruang angkasa jangka panjang.

“Ilmu angkasa luar bergantung pada perencanaan jangka panjang dan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga akademik,” tuturnya.

Di tengah situasi pemangkasan anggaran, program roket Space Launch System (SLS) yang dimiliki oleh NASA juga akan dihentikan. Proyek ini telah mendapat kritik karena biaya peluncurannya yang mencapai USD 4,1 miliar per misi.

Sebagai alternatif, pemerintah beralih ke roket Starship yang dikembangkan oleh Elon Musk dan New Glenn dari Jeff Bezos, yang dianggap lebih ekonomis dan dapat digunakan kembali. Namun, kedua roket pengganti ini belum sepenuhnya teruji. Starship telah mengalami kegagalan dalam tiga peluncuran uji coba, sementara Blue Origin baru memulai pengujian sistemnya.

Dr. Barber memberikan peringatan bahwa ketergantungan pada dua miliarder ini dapat memicu krisis baru jika mereka menghentikan pendanaan atau meminta tambahan anggaran dari Kongres.

“Jika Musk dan Bezos kehilangan minat, NASA bisa terjebak tanpa pilihan,” tambah Dr. Barber. Di sisi lain, para pendukung Trump berpendapat bahwa pemangkasan anggaran ini memberikan NASA “tujuan yang jelas” untuk pertama kalinya sejak era Apollo. Namun, kritik menyatakan bahwa langkah ini hanya merupakan strategi politik yang menjadikan NASA sebagai alat dalam persaingan geopolitik untuk “mengalahkan Tiongkok ke Bulan” dan “menanam bendera AS di Mars.”

NASA sangat bergantung pada roket Falcon 9 milik SpaceX. Roket ini digunakan untuk mengirim kru dan pasokan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Selain itu, proyek ambisius Starship juga digunakan untuk misi ke Bulan dan Mars.

Ancaman pembatalan kontrak dengan SpaceX akan sangat mengganggu operasional NASA. Hal ini juga berdampak pada masa depan program luar angkasa AS. Ketergantungan ini menciptakan risiko besar jika terjadi masalah dengan SpaceX.

Jika kontrak dibatalkan, NASA harus mencari alternatif lain. Namun, hal ini akan memakan waktu dan biaya yang besar. Ketergantungan pada satu perusahaan juga mengurangi fleksibilitas NASA dalam menghadapi perubahan.Selain misi-misi yang telah disebutkan, misi-misi penting lainnya juga terancam.

Misi tersebut seperti peluncuran teleskop luar angkasa Nancy Grace Roman Space Telescope dan program pengambilan sampel tanah dari Mars.

Bahkan, penutupan Goddard Space Flight Center pun menjadi kemungkinan. Penutupan ini akan berdampak pada ribuan pekerja. Dampak dari pemotongan anggaran ini sangat luas dan signifikan.

Reporter : Justin
Editor : ESR

Pos terkait

Tinggalkan Balasan