Saat Pencairan Bantuan Satgas Covid-19 Garut Imbau Masyarakat untuk Tetap Terapkan Prokes Ketat

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID  – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Garut melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut melakukan penertiban dan pengendalian terhadap kerumunan masyarakat yang sedang melakukan verifikasi pencairan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) baik di kantor cabang BNI dan BRI Garut, Selasa pagi (13/4/21).

Kepala Bidang Ketentaraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Garut, Muhammad Topan Sandi menyatakan, pihaknya mendapat aduan dari masyarakat sekitar dan arahan dari Ketua Tim Satgas covid-19 terkait kejadian tersebut, pihaknya langsung turun ke lapangan untuk meninjau situasi dan kondisi untuk selanjutnya dapat dilakukan langkah-langkah penertiban.

Bacaan Lainnya

“Tindak lanjut ya ada aduan dari masyarakat dan perintah langsung dari Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19, maka kami dari satgas khususnya Satpol PP Bidang Penegakkan melakukan langkah-langkah langsung, tiba ke lokasi melihat situasii kondisi yang ada, baik di BNI maupun di BRI. Dan ternyata pada saat kita lihat massa sudah tidak terkendali,” ujar Topan, di Kantor Satpol PP Kabupaten Garut, Selasa (13/4/2021)

Pihaknya bersama tim Satgas Penanganan Covid-19 dan unsur TNI POLRI mengambil alih komando di lokasi karena situasi dan kondisi sudah tidak kondusif, bahkan sempat menghentikan sementara kegiatan verifikasi tersebut. Dengan melakukan koordinasi bersama pihak bank, ia menyatakan langkah pertama yang diambil adalah pencegahan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Maka dari itu kami melakukan langkah-langkah sesuai dengan Perbup Nomor 47 tahun 2020. Kita melakukan koordinasi dulu dengan pihak perbankannya terlebih dahulu, apa yang terjadi dan situasi apa yang saat ini terjadi. Maka langkah yang pertama kita lakukan adalah pencegahan agar situasi dan kondisi seperti itu tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Maka tadi saya bersama tim satgas penanganan covid 19 baik dari unsur TNI POLRI mengambil alih komando di lokasi tersebut dan mengatur masyarakat. Intinya agar tertib, karena tadi juga sempat saya berhentikan terlebih dahulu, soalnya melihat situasi dan kondisinya yang tidak kooperatif dan tidak kondusif,” ujar Topan.

Sebagai tindak lanjut, pihak bank akan menerapkan strategi dengan membagi jadwal secara terperinci per kecamatan, sehingga untuk selanjutnya kerumunan masyarakat dibatasi sekitar 400 orang perhari. “Tadi mereka menyanggupi akan melakukan penjadwalan yang lebih terperinci per kecamatan baik di BRI maupun di BNI maupun di kantor kas-nya masing-masing, supaya tidak terjadi penumpukkan di pusat hingga akhirnya melanggar prokes. Tadi BNi sudah mengatur jadwal untuk besok kecamatan terdekat terlebih dahulu, baik Kecamatan Tarogong Kidul maupun Tarogong Kaler. Untuk BRI juga memecah (kerumunan) di kantor kas-kantor kas yang ada,” papar Topan.

Topan mengungkapkan bahwa kerumunan ini terjadi karena misskomunikasi antara penyalur bantuan dengan pihak bank, sehingga tidak adanya kesiapan dari pihak bank. “Jadi kemarin (Senin, 12/4/2021) tuh miskomunikasinya terkait pemberitahuan informasi dari penyalur bantuan ke pihak perbankan, itu tidak secara bertahap, tetapi mendadak pemberitahuannya, yang hasilnya tidak ada kesiapan dari pihak perbankan, maupun koordinasi lebih lanjut dengan Tim Satgas akhirnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tadi, tapi mudah-mudahan tadi sudah ditindaklanjuti, ke depannya baik pihak BNI maupun BRI dapat melakukan langkah-langkah strategis agar tidak terjadi hal-hal seperti tadi di lapangan,” ucapnya.

Topan mengimbau kepada masyarakat, khususnya para penerima bantuan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, terutama saat ini memasuki bulan suci Ramadan yang mengharuskan kesehatan dapat tetap terjaga. “Kami mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Garut, agar dapat selalu mematuhi protokol kesehatan, apalagi saat ini kita menghadapi Bulan Suci Ramadhan kita harus dihadapkan pada kondisi yang harus sehat wal’afiat dalam menjalankan puasa, maka dari itu jangan pernah mengabaikan protokol kesehatan, dari mulai menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan sebelum atau sesudah aktivitas, maupun handsanitizer dan membatasi kegiatan kegiatan, agar kita terbebas dari wabah virus Covid-19, dan memutus tali penularan Covid-19 yang ada di Kabupaten Garut,” tutupnya.

Pos terkait