KABARNUSANTARA.ID- Dalam beberapa hari ini beberapa media online memberitakan dugaan perselingkuhan yang dilakukan Ketua DPRD Garut, AM, dengan seorang wanita berinisial AY.
Pengacara AM, yakni Syam Yosef, SH menyebut pemberitaan tersebut tidak benar alias hoax, karena tidak didukung bukti otentik tentang perselingkuhan dan tidak konfirmasi baik kepada AM, maupun Ay dan hanya berdasarkan data percakapan antara AM dan Ay.
“AY melakukan percakapan tersebut hanya percakapan biasa antar rekan, tidak menjurus ke aktivitas seksual sedikitpun. dalam pemberitaan juga tidak ada konfirmasi dari orang yang dituduh berselingkuh baik AM maupun AY, wartawan hanya menggunakan screenshoot percakapan saja untuk membuat berita, ” tuturnya, Dalam Konpers yang menghadirkan langsung Ay, di Perum Clusters Ciateul, Kecamatan 0 Tarogong Kidul Senin 09/12/2024).
Sam Yosep menerangkan bahwa AY memang telah bertemu dengan seorang wartawan media online untuk menyelesaikan masalah yang melilit Ay dalam persoalan lain. Namun didalam obrolan tersebut wartawan ini diduga menghasut Ay untuk bersekongkol menuduh AM telah berselingkuh dengan Ay bukti screenshot percakapan Whatsapp dan bukti video call.
Ay yang turut hadir dalam konferensi pers Senin sore itu, mengungkapkan kalau dirinya telah mengenal AM sejak 2019, dalam konteks pekerjaan dan lain lain. Dirinya tidak ada hubungan apapun selain pekerjaan dan percakapan dalam Whatsapp hanya percakapan biasa.
Kepada para wartawan, Ay merasa dirugikan nama baiknya atas pemberitaan dugaan perselingkuhan dirinya dengan AM tersebut, karena bukti percakapan dirinya dengan AM yang diberikan kepada sang wartawan bukan untuk konsumsi publik dengan cara dibuat berita.
“Terus terang dengan permasalahan ini saya merasa trauma, malu oleh keluarga, teman dan tetangga. Bahkan saya takut untuk keluar rumah, dan orang lain menyangka saya adalah pengganggu rumah tangga orang,” ungkapnya.
Syam Yosef akan mengambil langkah hukum jika masih ada pihak yang menyebarluaskan screenshoot percakapan antara Ay dan AM, maupun membuat berita bohong. (Asep Soe).
