Pemkab Garut Akan Validasi Penerima PKH, Ingin Jumlah Penerima Turun

  • Whatsapp
Bupati Garut H Rudy Gunawan (tengah) foto bersama dengan penerima bantuan dan Forkopimcam Samarang saat kegiatan Gebyar PKH Kecamatan Samarang, Sabtu (21/10/2023). FOTO: YANA TARYANA / KABARNUSANTARA.ID

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Bupati Garut H Rudy Gunawan memastikan angka kemiskinan di Kabupaten Garut saat ini mengalami penurunan satu digit menjadi 9,7 persen.

Sebelumnya angka kemiskinan di Kabupaten Garut mengalami kenaikan di angka 10,8 persen akibat Pandemi Covid-19 pada 2020.

Bacaan Lainnya

“Dulu angka kemiskinan kita sudah 8,8 persen. Tapi saat Covid naik dan sekarang sudah turun lagi satu digit,” kata Rudy usai menghadiri acara Gebyar Pesona PKH di Kecamatan Samarang, Sabtu (21/10/2023).

Rudy menerangkan, meski angka kemiskinan sudah mulai menurun, tetapi jumlah penerima bantuan pemerintah, baik itu Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) masih belum mengalami penurunan.

“Dalam setahun kita dapat Rp800 miliar dari berbagai program pemerintah pusat, baik PKH maupun BPNT,” ujarnya.

Untuk menurunkan angka penerimaan bantuan khususnya program PKH, kata dia, pihaknya saat ini akan melakukan validasi bagi penerima program PKH, sehingga diharapkan angka penerima bantuan PKH dapat menurun.

“Di Kecamatan Samarang saja sekarang ada 3.500 penerima bantuan. Harusnya kan kita berharap keadaan real-nya itu tidak ada lagi penerima program PKH, tapi karena kondisi sekarang ini kita masih memerlukan bantuan pemerintah ya untuk bisa mengurangi beban mereka,” katanya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, menyampaikan dari 3.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapatkan program PKH, ia berharap jumlahnya bisa turun pada tahun depan.

“Mudah-mudahan dari 3.500 KPM ini tahun depan bisa berkurang, karena bisa menjadi tahap mandiri ya atau graduasi, itu kan keberhasilan program PKH ini adalah adanya tahap graduasi,” kata Aji.

Aji menginformasikan bahwa terjadi penurunan angka penerima bantuan PKH di Kabupaten Garut, dari 155 ribu pada 2022 menjadi 130 ribu KPM pada 2023. Hal ini disebabkan oleh tahap graduasi dan pengecekan lapangan dengan aplikasi geo tagging.

“Dengan aplikasi geo tagging, nah ini memoto di tempat tinggalnya dan bisa kelihatan apakah memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat, ini yang ditentukannya dari Pusdatin,” katanya.

Camat Samarang, Neneng Martiana, melihat program PKH berhasil dalam meningkatkan kreativitas peserta. Ia juga akan melakukan seleksi ketat untuk memastikan bahwa bantuan diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan.

“Ya tentunya program PKH ini cepat selesai, bisa mengintervensi dan kemudian mereka lepas dari kemiskinan,” katanya

Ketua Panitia Gebyar PKH Kecamatan Samarang, Panji, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terutama KPM PKH yang telah mendukung kegiatan ini. Tema “Kemensos Hadir Samarang Siap” mencerminkan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk pendamping PKH yang sudah bekerja keras dalam melakukan pekerjaannya selama ini.

“Semoga dengan terselenggaranya kegiatan Gebyar PKH Kecamatan Samarang ini, menjadi cerminan untuk kegiatan-kegiatan yang lebih baik di masa yang akan datang,” tandasnya. (*)

Pos terkait