Insan Olahraga Garut Studi Banding ke Yogyakarta, Ini Alasannya Menurut Ketua KONI

  • Whatsapp

KABARNUSANTARA.ID – Beberapa hari lalu berbagai unsur insan insan olahraga Kabupaten Garut, Jawa Barat yang tergabung dalam Komite Olahraga Kecamatan (KOK), pengurus cabang olahraga (Cabpr), KONI dan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) melaksanakan studi banding ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama beberapa hari.

Dalam kesempatan studi banding ke 3 tempat yang ada di daerah istimewa itu, Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan pun menyertai para insan olahraga tersebut.

Bacaan Lainnya

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Garut, H. Abdusy Syakur Amin mengemukakan alasan studi banding itu dilaksanakan ke DIY.

“Begini pada saat pelantikan KOK kemarin, Pak Bupati mengajak KOK untuk sama sama melihat apa yang dilakukan dalam pembinaan olahraga di tempat lain selain di di Garut,” kata Rektor Uniga yang akrab disapa Syakur itu, ditemui di kampus Uniga Jalan Raya Samarang, Sabtu (11/11/2023).

Syakur menuturkan kegiatan selama di Yogyakarta itu, dilakukan oleh 3 komponen yakni KOK, Cabor dan Pengurus KONI Garut yang berkunjung ke 2 lokasi, yak ke kantor Dispora Daerah Istimewa Yogyakarta dan ke KONI Kabupaten Sleman dan ke markas PSS Sleman.

“Kenapa harus ke KONI DIY? Karena kita mendapatkan; nformasi bahwa di sana itu penyelenggaraan Porprov itu sudah dua tahun sekali, sehingga PORKAB pun 2 tahun sekali beda dengan di kita. Di sana kita lakukan diskusi diskusi menggali apa yang dilakukan oleh mereka,” tuturnya.

Lanjutnya, studi banding ke KONI Sleman, karena daerah ini menjadi juara Porprov 3 kali berturut turut. Karenanya KONI Garut belajar apa yang dilakukan oleh mereka.

Selain itu kata Syakur, di Sleman juga dilaksanakan Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB).

“Bedanya di situ hanya ada 17 kecamatan, kita mempelajari juga. Nah dari situ kita melihat bahwa secara faktual di Garut ini l kompleksitasnya jauh lebih tinggi dari Seman. Cuma mereka juga membuat treatment treatment yang menarik, seperti KOK itu tidak diberikan bantuan keuangan oleh pemerintah seperti di kita,” katanya.

Menurutnya, di Sleman itu PORKAB itu bisa dilaksanakan jika diikuti 50 persen plus 1 Kecamatan dan Cabornya yang digelar itu yang sifatnya beregu, sedang untuk cabor perorangan atau yang tidak memenuhi persyaratan diikutkan dalam kejuaraan kabupaten (Kejurkab).

“Kalau PORKAB di sana itu arahnya lebih ke pesta masyarakat yang dilaksanakan dua tahun sekali, lebih intens. Untuk PORKAB itu di Sleman keuangannya dipegang oleh KONI, karena pesertanya sedikit jadi ketahuan anggaranya pun diberikan oleh KONI. Jadi Cabor yang akan bertanding baru uangnya di kasih, kalau di kita kan langsung diberikan oleh pemerintah melalui kecamatan,” terangnya.

Ia pun mengungkapkan, anggaran kegiatan olahraga di Sleman itu jauh lebih besar dibanding Garut, sehingga jarang sekali ada kasus atlet hengkang ke daerah lain, justru sebaliknya atlet daerah lain banyak eksodus ke Sleman.

“APBD mereka jauh lebih besar Rp 7,5 (triliun) sedangkan kita cuma sekitar Rp 4 (triliun) lebih, jumlah penduduk di sana cuma 1,7 juta, di kota 2,7 juta. Di kita selalu ada pro dan kontra,” katanya.

Meski demikian, Syakur melihat proporsi anggaran olahraga di Kabupaten Garut jauh Leh besar dibandingkan dengan Sleman. Hanya saja di Garut ini proporsinya lebih besar untuk pembangunan infrastruktur olahraganya.

Dalam kesempatan studi banding didua daerah yang ada di DIY itu, rombongan bersilaturahmi dengan Cabor, sehubungan akan digelarnya PORKAB Garut tahun 2024 mendatang meski waktunya belum ditentukan .

“Paling tidak di awal awal Januari itu sudah ada technical handbook, buku yang mengatur tentang teknik penyelenggaraannya, nomer yang akan dipertandingkan, cabornya, aturan mainnya dan lain lainnya,” katanya

Khusus studi banding ke PSS Sleman yang disertai 2 unsur dari Tim 9 Persigar, yakni H. Dede Salahudin, H. Dedi Suryadi dan Ketua Askab PSSI Garut, H. Amar, mempelajari mengenai perubahan kepemilikan dan bentuk badan hukum dari tim berjuluk Super Elja.(Asep Soe)

Pos terkait