GARUT,KABARNUSANTARA.ID- Rencana reaktivasi jalur kereta api jurusan Garut – Cikajang yang sudah digagas sejak tahun 2016 lalu di saat kepemimpinan Bupati Garut, Rudy Gunawan, kini diinisiasi lagi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Adapun jalur yang akan di-reaktivasi meliputi lintas Stasiun Garut – Cikajang, Bogor–Sukabumi–Cianjur hingga Padalarang, serta jalur Bandung–Ciwidey.
Jalur-jalur tersebut dinilai strategis untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah, khususnya saat musim liburan.
Adapun jalur kereta api Garut – Cikajang berjarak 28 km sudah memasuki tahap penghitungan biaya yang dibutuhkan untuk reaktivasi jalur tersebut.
” Kita kemarin diundang rapat di Pakuan (rumah dinas Gubernur Jabar) bersama Pak Gubernur, ada Dirjen Perhubungan, Dirjen PT KAI, dan PT KAI nya sendri. Biaya sudah dihitung sebesar Rp. 1,5 triliyun, sampai jalan (operasi)” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Satria Budi, Senin (21/04/2025).
Untuk rencana reaktivasi jalur Garut – Cikajang tersebut, lanjut Satria Budi, sudah bukan wacana lagi, tapi sudah ada feasibility study (FS) nya dan Gubernur minta FS nya untuk dicek ulang
Selain itu, Kadishub juga menerangkan, kemungkinan akan dibuka jalur baru Garut – Jawa Tengah, namu PT KAI hari ini masih mendata terlebih dahulu perlu atau tidaknya menambah jalur tersebut.
” PT KAI mungkin tidak mau rugi sehingga perlu masukan dari masyarakat, dengan cara membagikan kuesioner yang jawabannya akan dipertimbangkan,” tuturnya.
Sebagai persiapan di Garut sendiri untuk kemungkinan pembukaan jalur Garut – Jateng ini, sambung Satria Budi Pemkab Garut akan menyiapkan 6 palang pintu kereta api, di sepanjang jalur Limbangan – Malangbong.
Menurut Bupati Syakur Amin, proyek ini bukan hanya sebatas soal transportasi, tetapi juga menyentuh aspek strategis lain seperti distribusi hasil pertanian dan penguatan sektor pariwisata daerah.
“Pak Gubernur Dedi Mulyadi bahkan meminta secara khusus agar disiapkan gerbong untuk produk pertanian Garut. Ini bentuk perhatian serius terhadap potensi ekonomi lokal,” ujar Bupati Garut Syakur Amin.
Ia menyebut, distribusi hasil pertanian Garut selama ini masih menghadapi tantangan, terutama dari sisi biaya dan efisiensi. (Asep Soe).