Bauran Energi Baru Terbarukan RI Rendah Akibat Pandemic

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) di 2021 baru mencapai 11,5 persen. Angka tersebut dinilai masih jauh dibanding target bauran EBT 23 persen di 2025.

Dadan Kusdiana Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, menyebut jika, penyebab EBT di 2021 masih jauh dari target. Salah satunya terjadi karena kondisi pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Sehingga beberapa proyek delay, tidak terjadi di tahun 2021, misalkan untuk panas bumi terjadi juga demikian. Untuk beberapa PLTA juga seperti itu,” ujar dia dalam konferensi pers, Senin (17/1).

Selain itu Dadan juga menyebut banyak alasan untuk kenapa EBT tidak tercapai sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pada tahun ini porsi bauran EBT memiliki target sebesar 15,7 persen dari RUEN.

“Basis pertama adalah RUEN memang di desain dengan pertumbuhan energi cukup tinggi, sehingga konsumsi pertambahan nya itu, kenaikannya itu jauh lebih tinggi dari apa yang terjadi sekarang ini yang membuat presentase dari capaian EBT ini masih di bawah target,” ujarnya.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana Menilai, capaian bauran EBT di 2021 hanya naik 0,3 persen dari tahun sebelumnya sebesar 11,2 persen.

“Porsi bauran EBT untuk 2021, capaian kita di 2021 angkanya 11,5 persen. Naik dari posisi tahun 2020 dengan jumlah kumulatif 151,6 juta barel oil equivalent,” terang Dadan dalam sesi teleconference, Senin (17/1/22).

Bahkan dari sisi penambahan, kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik EBT yang on grid, termasuk PLTS atap angkanya 654,76 MW dari target 854,78 MW Jadi, secara realisasi ini tercapai 77 persen.

“Ada proyek pembangkit yang alami penyesuaian dari sisi waktu, terutama terkait dengan masih isu pandemi,” pungkasnya.

Pos terkait