GARUT|KABARNUSANTARA.ID – Ditengah peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 74, rakyat Indonesia bersukacita, berbahagia mengenang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada 17 Agustus 1945.
Namun hal tersebut dikotori dengan tindakan penghinaan kepada ulama besar Garut Prof DR.KH.Ikyan Sibaweh beserta Presiden RI Jokowi Dodo, hal tersebut menimbulkan reaksi dari simpatisam dan santri Prof DR.KH.Ikyan Sibaweh.
Baca juga : Peringati HUT RI, Karang Taruna di Garut Gelar Lomba Unik. Apa itu?
“Tangkap dan Tindak Tegas “Nova Tristiyanto” Pemilik Akun Penghinaan Presiden dan Melecehkan Tokoh Ulama Besar Garut, Sangat memprihatinkan dan menyedihkan tindakan prilaku pemilik akun facebook (media sosial) a.n. “Nova Tristiyanto” yang dimuat dalam Group Relawan Prabowo Sandi Garut Tasik,” ujar Anto Kusumayuda Ketum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98.
Baca juga : Gagal Ketemu Bupati, Aksi Masa Cipayung Plus Cianjur Hanguskan Polisi
Postingan tersebut memperlihatkan meme Presiden Jokowi dan sang kyai yang berisi “Dalam masa pengobatan (Rukiyah) manawi kaluar jurig nu nyiliwurina” sampai saat ini belum jelas maksud dari postingan akun tersebut untuk menyebarkan meme itu.
“Foto dan gambar Bpk Jokowi dengan Prof DR.KH.Ikyan Sibaweh (Tokoh Ulama Besar Pimp. Ponpes Jawiyah Tijani Samarang Garut), dalam foto/gambar adegan Pak Kiyai sedang mendoakan Bpk Jokowi pada tahun 2014, oleh pemilik akun ditulis dipelintirkan dengan menambah tulisan pada gambar Pak Kiyai : “Dengan siapa ini ?” Pak Jokowi : “VAMPIR MBAH” Dibawah ada tulisan dan gambar pocong “pantesan mikir cina melulu” (Gambar dan bukti penghinaan terlampir),” ujarnya.
Dari gambar dan isi tulisan akun atas nama Nova Tristiyanto dianggap melakukan pelecehan dan penghinaan pada Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara dan sekaligus menghina tokoh ulama besar Pimpinan Toriqoh Tijani atau Pimpinan Ponpes Jawiyah Tijani Samarang Kabupaten Garut.
“Perilaku dan tindakan Nova Tristiyanto membahayakan dan memancing konflik sosial masyarakat paska kontestasi pilpres ditengah upaya rekonsiliasi nasional yang tengah dibangun Pak Jokowi, Bapak Prabowo dan para pemimpin elite politik nasional lainya untuk persatuan Indonesia,” jelas Abdul Salam Nur Ahmad S.ag sebagai Sekjend Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98.
Bahkan melalui relese yang diterima kabarnusantara.id Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 menyetakan sikap :
- Mengecam dan mengutuk atas tindakan pemilik akun a.n Nova Tristiyanto yang telah menghina melecehkan ulama besar dan telah menghina melecehkan Presiden Jokowi.
- Kami menuntut agar pihak Kepolisian untuk menangkap dan menindak tegas, pemilik akun tersebut memproses sesuai hukum perundang undangan yang berlaku.
Menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia jangan mudah terprovokasi dan terpancing oleh isyu, provokasi dalam bentuk apapun yang akan mengadu domba masyarakat Indonesia.
“Demikian pernyataan keprihatinan ini kami sampaikan, semoga menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menjaga kebersamaan persatuan dan kesatuan. Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 74,” dikutip dari release tersebut.
Sementara Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mapaseng saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima pelaporan terkait adanya dugaan penghinaan kepada ulama dan Presiden RI.
” Masih akan dilakukan pendalaman terhadap unsur-unsurnya dulu, berikut pemeriksaan saksi-saksi dulu, sedang kita tangani, baru kemarin lapor, selanjutnya akan diperiksa saksi-saksi lainnya untuk pendalaman terhadap unsur pidana nya,” pungkasnya.
Reporter : Slamet
1 Komentar