Wow! Harga Emas Cetak Rekor Baru, Dari Analis: Itu Cuma Soal Waktu

  • Whatsapp
Karyawati menunjukan emas batangan di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Selasa (5/5/2020). Bisnis - Himawan L Nugraha

JAKARTA, KABARNUSANTARA.ID – Banyak faktor pendorong untuk pasar emas dipandang bakal membawa harga logam mulia ini menembus rekor yang dicatatkan pada 2011.

Dari Analis Citigroup, harga emas ini antara lain diuntungkan oleh pelonggaran kebijakan moneter, imbal hasil riil yang rendah, rekor arus masuk tercatat ke dalam exchange-traded funds (ETF), dan peningkatan alokasi aset.

Bacaan Lainnya

Diperkirakan harga emas ini akan menanjak ke level tertinggi sepanjang masa dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, dan ada probabilitas sebesar 30 persen untuk menembus US$2.000 per troy ounce dalam tiga hingga lima bulan ke depan.

“Harga emas nominal telah membukukan rekor baru dalam setiap mata uang negara G-10 dan emerging market utama lainnya tahun ini,” tulis para analis dalam suatu laporan, seperti dilansir Bloomberg, Senin (20/7/2020).

“Hanya masalah waktu untuk [harga emas] mencapai level tertinggi baru dalam dolar AS,” tambah mereka. Permintaan untuk alat simpan nilai juga dikatakan akan mengangkat harga perak, yang menyentuh level tertinggi dalam tiga tahun di New York pada Senin (20/7).

Salah satu dari sekian banyak pengamat pasar Citigroup yang memprediksi apakah emas akan menguji atau melampaui rekor sebelumnya ketika kebangkitan kasus baru Covid-19 di beberapa bagian dunia menunjukkan pemulihan ekonomi global yang berkepanjangan dan terlihat tidak merata.

Dalam pandemi Covid-19 telah mendorong banyak investor memburu aset-aset safe haven sekaligus mendongkrak harga emas di pasar spot melonjak 19 persen sepanjang tahun ini ke level tertinggi sejak 2011.

Tak hanya itu, kebijakan moneter yang lebih longgar berikut langkah-langkah lain untuk menopang perekonomian juga telah mendukung permintaan untuk logam mulia.

Dari data Bloomberg, harga emas di pasar spot diperdagangkan di level US$1.811,04 per troy ounce pada perdagangan Senin (20/7/2020 pukul 11.18 waktu London.\

Adapun, harga perak di pasar spot naik 0,6 persen dan kontrak berjangka teraktif di bursa Comex naik hingga level US$19,875 per ounce, tertinggi sejak September 2016.

Menurut Citi, harga perak akan menanjak ke level US$25 dalam enam hingga 12 bulan ke depan, juga didukung oleh pemulihan dalam aktivitas ekonomi global.

Harga perak di pasar spot terakhir diperdagangkan di level tersebut pada 2013, sementara harga emas bergerak tidak jauh dari rekor US$1.921,17 yang dicatatkan pada 2011.

Kedua logam mulia tersebut telah membukukan kenaikan selama enam pekan berturut-turut karena investor mencermati diskusi tentang lebih banyak stimulus di sejumlah negara berekonomi utama.

Pemerintah empat negara Uni Eropa yang telah mengadakan negosiasi soal paket penyelamatan besar-besaran tampak hampir mencapai kesepakatan.

Di Amerika Serikat, diskusi mengenai program stimulus baru akan dimulai di Gedung Putih pada Senin (20/7), sementara bank sentral Federal Reserve AS akan bertemu pekan depan di tengah tekanan untuk melancarkan lebih banyak tindakan saat lonjakan kasus baru Covid-19 memperkeruh prospek ekonomi.

Reporter : Gumilang

Editor : AMK

Pos terkait