Wakil RI untuk Komisi HAM ASEAN Kecam Penahanan Aung San Suu Kyi

  • Whatsapp
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri sesi pembukaan KTT ASEAN ke-31 di Manila, Filipina, 13 November 2017.[REUTERS / Athit Perawongmetha / File Foto]

JAKARTA,KABARNUSANTARA.ID – Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antar-Pemerintah ASEAN (AICHR), Yuyun Wahyuningrum, mengecam keras atas penangkapan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint, para pemimpin politik, dan aktivis HAM, pada pembukaan hari pertama parlemen baru Myanmar, 1 Februari 2021.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima Tempo, 1 Februari 2021, Wakil Indonesia untuk AICHR meminta agar militer Myanmar mematuhi norma-norma demokrasi dan menerapkan dialog damai dalam mencari solusi, termasuk menyelesaikan sengketa pemilu 8 November 2020.

Bacaan Lainnya

“Sebagai anggota ASEAN, Myanmar berkewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip di Piagam ASEAN yang salah satunya setiap negara anggota harus mematuhi aturan hukum, pemerintahan yang barik, prinsip demokrasi, dan pemerintahan yang konstitusional (Pasal 2.2.(h)),” kata Wakil Indonesia untuk AICHR.

Yuyun Wahyuningrum mengatakan tindakan kudeta ini bukan hanya melanggar prinsip-prinsip ASEAN untuk pemerintahan yang konstitusional, tetapi juga merusak proses demokrasi Myanmar yang telah diusahakan sejak 2011.

Indonesia, Malaysia, dan Singapura, telah meminta agar pihak-pihak di Myanmar menahan diri dan mengedepankan dialog untuk menyelesaikan krisis politik.

Militer Myanmar bergerak beberapa jam sebelum parlemen baru dijadwalkan dibuka untuk pertama kalinya sejak kemenangan telak NLD dalam pemilu Myanmar pada 8 November, yang dipandang sebagai referendum pada pemerintahan demokratis Suu Kyi.

Menurut laporan REUTERS, saluran telepon ke ibu kota Naypyitaw dan pusat komersial utama Yangon tidak dapat dihubungi, dan TV negara mati. Orang-orang bergegas ke pasar di Yangon untuk membeli makanan dan persediaan sementara yang lain berbaris di ATM untuk menarik uang tunai, Reuters melaporkan.

Tentara mengambil posisi di balai kota di Yangon dan data internet seluler serta layanan telepon di kantor NLD terganggu, kata penduduk. Konektivitas internet juga telah turun secara dramatis, kata layanan pemantauan NetBlocks.

Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan para pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi lainnya telah ditangkap pada Senin dini hari, kata juru bicara NLD Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon. Aung San Suu Kyi dan lainnya belum terlihat di publik sejak penangkapan.

Pos terkait