Wabup Garut Tegaskan Tak Ada Rekayasa Pasien Covid 19

  • Whatsapp

GARUT, KABARNUSANTARA.ID – Tak bisa dipungkiri saat ini berkembang anggapan sebagian masyarakat bahwa banyak pasien yang sesungguhnya tidak terpapar virus Corona, namun sengaja dibuat laporan sebagai pasien Covied 19. Akibatnya banyak masyarakat yang mulai ragu, bahkan tak percaya dengan penetapan status pasien terkonfirmasi/ Positif Corona.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Kabupaten Garut, Jawa Barat dr. Helmi Budiman, menegaskan, bahwa anggapan sebagian masyarakat itu tidak benar adanya.

Bacaan Lainnya

” Tidak benar itu, apa manfaatnya kalau yang tidak Covid, kemudian kita Covidkan. Tidak ada, itu benar benar hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil laboratorium itu murni, tidak ada rekayasa, yang tidak positif dipositifkan,” Tegasnya, kepada wartawan, usai tele confrence
dengan Menteri Dalam Negri, terkait libur panjang, Kamis (22/10/2020).

Disebukan Helmi, hasil rapat koordinasi dengan Mendagri tersebut, intinya soal antisipasi libur panjang dari tanggal 28 -31 Oktober.

” Intinya itu, bagaimana pemerintah dari pusat sampai pemerintah daerah melakukan antisipasi supaya tidak terjadi penyebaran Covid 19 pada saat liburan panjang nanti,” Ungkapnya.

Helmi khawatir libur panjang akan menyebabkan lonjakan penyebaran Covid 19, mengingat Garut sebagai kota tujuan wisata, sebab katanya setiap kali liburan senantiasa disertai lonjakan angka kasus Positif Covid 19.

Langkah antisipasi yang akan dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus berbahaya itu, yakni dengan memperketat protokol kesehatan, dan memeriksa secara acak kendaraan yang masuk Garut.

” Kita akan lakukan pemeriksaan kendaraan, termasuk kita lakukan Rapid Test,” imbuhnya.

Ia pun mengungkapkan, target tes Swab sebanyak 27 ribu orang sudah terpenuhi, yang hasilnya bisa dilihat dari pertambahan kasus Positif Swab yang meningkat signifikan.

Reporter : Zay

Pos terkait