BANDUNG, KABARNUSANTARA.ID – Keluarga berencana (KB) selama ini identik dengan perempuan. Padahal, pria juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam pengendalian penduduk dan membangun keluarga berkualitas. Nah, vasektomi atau KB pria melalui metode operasi pria (MOP) merupakan wujud keseteraan gender dalam ber-KB.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti mengajak para suami untuk berbagi peran secara optimal di dalam keluarga. Salah satunya dengan bersedia menjadi peserta KB pria melalui vasektomi. Hari Vasektomi, ungkap Siska, merupakan momen penting untuk menyampaikan pesan bahwa tanggung jawab dalam merencanakan keluarga bukan hanya tanggung jawab perempuan.
“Vasektomi merupakan kesetaraan gender dalam ber-KB. Vasektomi memberikan kesempatan bagi para suami untuk turut aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan kualitas hidup keluarga,” tegas Siska saat menutup kegiatan Webinar Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) dalam rangka Hari Vasektomi Sedunia 2024 di Prime Park Hotel Bandung, Senin (18/11/2024).
Dokter spesialis layanan primer yang akrab disapa Dok Sis ini mengingatkan, sebagai salah satu wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Jawa Barat menghadapi tantangan dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan jumlah penduduk Jawa Barat pada 2023 mencapai 50,02 juta jiwa atau sekitar 17,82 persen dari total penduduk Indonesia.
“Program KB merupakan salah satu upaya penting dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Melalui program KB diharapkan perencanaan yang lebih baik dalam memiliki anak, mengatur jarak kelahiran, dan menjaga kesehatan reproduksi,” ungkap Dok Sis.
Sejalan dengan visi dan misi pembangunan Jawa Barat, khususnya pada sasaran strategis 2024-2026, salah satu target yang harus dicapai adalah penurunan angka fertilitas total atau total fertility rate (TFR) menjadi 2,05 pada 2026. Selain itu, prevalensi stunting di Jawa Barat masih menjadi tantangan besar. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa ditekan menjadi 14 persen pada 2024, sementara prevalensi Jawa Barat pada 2023 masih berada pada angka 21,7 persen.
Di bagian lain, Dok Sis menyampaikan selamat kepada para pemenang Lomba Konten KBKR dan Stopan Jabar Tingkat Provinsi Jawa Barat 2024. Bagi Dok Sis, karya-karya yang telah dihasilkan tidak hanya merupakan bentuk kreativitas, tetapi juga kontribusi nyata dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
“Saya harap penghargaan ini dapat memotivasi kita semua untuk terus berperan aktif dalam menyukseskan program KB. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Saya harap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para pria, untuk lebih aktif dalam program KB. Dengan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, kita dapat bersama-sama mewujudkan keluarga yang sehat, berkualitas, dan sejahtera, sesuai dengan visi Provinsi Jawa Barat yang mandiri, unggul, dan berkelanjutan,” Dok Sis mengakhiri.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga DP3AKB Jawa Barat Iin Indasari mengungkapkan, webinar KBKR dalam rangka Hari Vasektomi 2024 dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesetaraan gender dalam program KB. Tujuan lainnya adalah mempromosikan vasektomi sebagai metode kontrasepsi yang efektif dan aman.
“Kami di DP3AKB Jawa Barat terus mendorong berbagai pihak untuk mendukung peningkatan kesertaan ber-KB. Terutama bagi pasangan usia subur di bawah 19 tahun guna mendukung pencapaian target angka kelahiran usia remaja perempuan (ASFR) 15-19, TFR, dan penurunan prevalensi stunting di Jawa Barat,” ungkap Iin.
Iin menjelaskan, webinar Hari Vasektomi Sedunia dirangkaikan dengan penyerahan hadiah Lomba Konten KBKR dan Stopan Jabar Tingkat Provinsi Jawa Barat 2024. Kegiatan mengusung tema “Vasektomi: Kontrasepsi Pria untuk Keluarga Sehat dan Berkualitas”. Tema ini mencerminkan pentingnya peran pria dalam mendukung kesehatan keluarga melalui partisipasi aktif dalam program KB.
Kegiatan melibatkan perangkat daerah kabupaten dan kota pengampu urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Jawa Barat, Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, dan para penyuluh lapangan KB dan ketahanan keluarga. Turut hadir pemenang dan 10 peserta terbaik Lomba Konten Publikasi KIE KBKR Tingkat Provinsi Jawa Barat 2024.
Webinar menghadirkan narasumber dr. Ricky Adriansyah, SpU(K), FICS dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) Provinsi Jawa Barat, Nina Farida Aryani dari Pengurus Daerah IBI Provinsi Jawa Barat, dan dr. Dinda Aquarini, M.K.M. dari Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat. Diskusi dipandu Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jawa Barat Najip Hendra SP. (*)